REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Muhammadiyah sedang berduka. Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri, Bahtiar Effendy, tutup usia di RSIJ Cempaka Putih Jakarta, Kamis (21/11) dini hari.
Bagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Bahtiar merupakan sosok intelektual muslim yang mumpuni dan berintegritas keilmuan tinggi. Serta, merupakan ahli politik Islam yang analisisnya tajam dan terfokus.
Haedar berpendapat, buku terjemahan disertasinya tentang Islam dan Negara maupun pengantarnya untuk buku Olivier Roy tentang Kegagalan Politik Islam sangat mendalam. Selain itu, sangat faktual.
"Demikian pula ketika memberi masukan-masukan tentang bagaimana Muhammadiyah menghadapi situasi politik kekinian, tajam dan bijak," kata Haedar kepada wartawan, Kamis (21/11).
Haedar menekankan, Muhammadiyah sungguh sangat merasa kehilangan atas kepergian sosok besar seperti Bahtiar Effendy. Ia mengajak masyarakat mendoakan almarhum diampuni kesalahannya dan diterima amal salehnya.
Ia turut berpesan kepada generasi muda Muhammadiyah untuk mencontoh sosok yang tidak cuma memiliki keilmuwan luas tersebut. Tapi, memiliki dan terus mengembangkan wawasannya yang luas.
"Selamat jalan, semoga ridho dan karunia Allah SWT menyertai kepergian almarhum," ujar Haedar. (Wahyu Suryana)
Cek Typo