Kamis 21 Nov 2019 10:37 WIB

Dioksin Bisa Sebabkan Gangguan Kulit Hingga Kanker

Kandungan dioksin ditemukan di tahu dan telur dari Tropodo, Sidoarjo, Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Gambar simbol peringatan bahaya dioksin dalam telur ayam
Foto: DPA
Gambar simbol peringatan bahaya dioksin dalam telur ayam

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Berdasarkan hasil penelitian, tahu dan telur di Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo mengandung kadar dioksin tinggi. Sampel penelitian telur ayam kampung itu diambil dari dekat pabrik tahu di Tropodo, yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pembuatan tahu.

Penelitian ini dilakukan oleh jaringan global untuk advokasi kebijakan dan kesehatan lingkungan IPEN, bersama Arnika Association, LSM Indonesia Nexus3, dan Ecoton.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, konsumsi makanan yang memiliki kadar dioksin tinggi, akan sangat berbahaya. Kadar dioksin terlalu tinggi akan menimbulkan di antaranya permasalahan kulit hingga kanker.

"Dioksin sendiri jika dalam kadar cukup tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan. Pengaruhnya mulai kelainan di kulit, bisa menyebabkan keluhan pada wanita, lapisan dalam rahim dan menyebabkan nyeri, bisa juga kanker. Tapi itu kalau sampai kandungan banyak," ujar Kohar di Surabaya, Kamis (21/11).

Kohar pun menyatakan, dioksin tersebut  bisa muncul dari pembakaran sampah plastik yang kurang sempurna. Dioksin menurutnya memang bisa berada di makanan.

Namun, jika kadar dioksin dalam makanan tersebut masih wajar, maka tidak terlalu bermasalah. WHO telah menetapkan ambang batas dioksin, yang jika masih dalam batas wajar maka makanan boleh dikonsumsi.

"Tidak bisa dipukul rata ini deket sampah ada dioksin. Harus dilihat dalam kadar berapa. Yang harus dilihat adalah ayamnya, ternyata ayam lepasan. Beda masalahnya jika ayam peternakan yang memang untuk sentra produksi telur," ujar Kohar.

Kohar mengingatkan untuk tidak terlalu beropini terkait telur dan tahu di kawasan Tropodo yang disebut-sebut mengandung dioksin akibat sentra produksi tahu di sana menggunakan bahan bakar sampah plastik. Dioksin, menurutnya tidak hanya timbul dari plastik, melainkan juga bisa timbul dari pencemaran udara.

"Tapi jangan terlalu beropini, harus dilihat kandungan berapa sesuai yang ditetapkan WHO. Dioksin tidak hanya dari plastik tapi juga dari gas pencemaran udara," ujar Kohar.

Terkait situasi di Tropodo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, ingin mencoba memediasi bagaimana para pelaku IKM tahu di Tropodo siap mengkonversi bahan bakar dari sampah plastik. Bahan bakar tersebut akan didorong untuk dikonversi menggunakan jenis yang lebih aman. Seperti pelet kayu, yang dinilainya lebih aman bagi lingkungan, termasuk tahu yang dihasilkan.

"Salah satu opsinya adalah wood pellet, ini paling memungkinkan dan paling terjangkau menurut itungan Pak Bupati (Sidoarjo)" kata Khofifah.

Khofifah juga memberikan opsi lain, agar bahan bakar yang digunakan produsen tahu di Tropodo lebih aman. Pemkab Sidoarjo telah menjalin komubikasi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk memperpanjang pipa Jargas (city gas).

Khofifah akan mendorong agar produsen tahu di Tropodo bisa menggunakan bahan bakar compressed natural gas (CNG). Opsi terakhir adalah mendorong produsen tahu tersebut menggunakan gas LPG sebagai bahan bakar.

Khofifah telah mengkomunikasikan Pertamina MOR V agar produsen tahu Tropodo mendapat potongan harga spesial. "Sedang dihitung oleh GM Pertamina. Prinsipnya pemerintah akan membimbing mereka, mendampingi mereka, kemudian survivalitas kehidupan mereka harus kita jaga," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement