Rabu 20 Nov 2019 18:41 WIB

Ganjar: Masyarakat Merapi Sudah Terlatih Masalah Kebencanaan

Masyarakat Merapi siap mengungsi jika terjadi hal yang membahayakan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi sudah terlatih menghadapi masalah kebencanaan. Dia menambahkan, jika memang terjadi sesuatu yang membahayakan mereka siap mengungsi.

Ganjar mengatakan beberapa waktu lalu tepatnya pada 17 November 2019, Gunung Merapi mengalami letusan kecil, tetapi di media ramai. Dia pun mendapat telepon dari mana-mana menanyakan kebenaran hal tersebut.

Baca Juga

"Alhamdulillah semua siap, sekarang relatif aman, sudah terjadi penurunan dan masyarakat tetap diminta jangan masuk radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Kami minta perangkat pemerintah, relawan, semua bareng-bareng mengatur masyarakat," katanya usai menemui warga Desa Sumber, Kecamatan Dukun, yang beberapa waktu lalu terdampak hujan abu Merapi, Rabu (20/11).

Ia menyampaikan terima kasih sejumlah desa di lereng Merapi ini sudah ada desa kembar dengan sejumlah desa sebagai tempat pengungsian. Jika terjadi sesuatu mereka telah berlatih untuk menuju ke tempat pengungsian tersebut.

photo
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Menurut dia, jika terjadi letusan yang membahayakan, pengumuman bisa menggunakan pengeras suara dari masjid-masjid. Cara itu dinilai paling efektif untuk membuat desa tangguh bencana.

"Insya Allah semua siap, pemerintah siap mendukung, maka kami hadir ke sini dengan bupati untuk memastikan saja," katanya.

Menurut dia, kondisi sosiologis tersebut yang membuat tenang, karena ini kecil tetapi mereka tahu kemana mereka harus menyelamatkan diri seandainya terjadi sesuatu yang lebih besar, bagaimana mereka harus melayani di antara mereka, termasuk dapur umum dan sebagainya.

Ia mengingatkan para penambang ilegal yang mengeruk pasir pada musim kemarau. Sedangkan yang mendapatkan izin diminta memakai perasaan dalam menambang.

"Ini kami ingatkan saja agar tidak terjadi kerusakan yang nanti merugikan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement