REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO - Kota Sawahlunto mengalami gangguan suplai air bersih untuk warga selama beberapa hari terakhir. Penyebabnya, trafo Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sawahlunto saat ini sedang rusak. Kerusakan trafo di daerah Rantih itu mempengaruhi sistem instalasi pengolahan air (IPA) Kayu Gadang sehingga PDAM kekurangan produksi air sebesar 50 liter perdetik.
"Tim teknisi kita sedang bekerja, bahkan sampai 2 shift, sehingga malam pun tetap dilakukan perbaikan di trafo dengan bobot sekitar 2,8 ton ini," kata Direktur PDAM Kota Sawahlunto Arifman, melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (20/11).
Sementara PDAM memperbaiki kerusakan trafo, mereka bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sawahlunto, BPBD Provinsi Sumbar, dan BPBD Sijunjung melakukan pembagian air bersih dengan mobil tangki untuk fasilitas umum dn rumah-rumah masyarakat.
Arifman mengatakan proses perbaikan kerusakan trafo akan rampung dalam 10 sampai 15 hari ke depan. Sebenarnya PDAM Sawahlunto kata Arifman sempat meminjam trafo kepada pihak PLN setempat. Namun hanya beberapa saat, trafo cadangan milik PLN tersebut tidak mampu menggerakkan pompa air.
Pelanggan PDAM Sawahlunto yang terdampak akibat kerusakan trafo ini ialah di di wilayah pelayanan Rusunawa, Kelurahan Durian I, Kelurahan Durian II, Kelurahan Lubang Panjang, Kelurahan Saringan, Padang Malintang dan Desa Talago Gunung.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta sudah melakukan pertemuan dengan pihak PDAM agar perbaikan kerusakan pompa air segera diselesaikan. Deri juga meminta warga bersabar menanti pasokan air PDAM normal kembali.
Pemko kata Deri akan mengoptimalkan kekuatan yang ada untuk memasok air bersih kepada warga yang terdampak. ''Kita dari Pemko juga tidak tinggal diam, kita ikut membantu dengan mengerahkan mobil tanki dari BPBD dan Damkar untuk mengoptimalkan PDAM melakukan pembagian air," ujar Deri.