CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- B (16), siswa sebuah SMK di Kabupaten Cianjur, terluka parah setelah tertusuk benda tajam saat terlibat dalam sebuah aksi tawuran bersama sekolah lain. Kini ia dilarikan ke RSUD Cianjur untuk dilakukan tindakan operasi.
"Korban yang sempat mendapat pertolongan medis di Puskesmas Cibeber, harus dirujuk ke RSUD Cianjur karena luka yang diderita di bagian perut cukup parah," kata Penanggungjawab IGD Puskesmas Cibeber, U Wahyudin kepada wartawan.
Ia menjelaskan, korban datang diantar beberapa orang temannya dengan luka di bagian perut sepanjang 10 sentimeter. "Lukanya cukup dalam sekitar 4 sentimeter, sehingga perlu dioperasi," ujar dia.
AYO BACA : Ketua DPRD Cianjur dan Tunangannya Keracunan Makanan Olahan Pisang
Karena tidak memungkinkan menjalani perawatan di puskesmas, korban dirujuk ke RSUD Cianjur untuk mendapat penanganan secara intensif. "Penanganan selanjutnya mungkin menunggu operasi karena lukanya cukup parah," ungkap Wahyudin.
Tawuran yang melibatkan pelajar dua SMK yang kerap berseteru itu, berawal ketika siswa sebuah SMK secara tiba-tiba menyerang siswa dari sekolah korban yang sedang menggelar acara di Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber.
Mereka bahkan berbekal berbagai senjata tajam seperti golok, samurai, gir dan celurit. "Kami ketika itu sedang ada kegiatan kumpulan di lokasi kejadian, tidak tahu kalau SMK lain akan menyerang. Kami hanya berbekal bambu dan batu untuk membela diri," kata A, seorang siswa.
AYO BACA : Polres Cianjur Gagalkan Praktik Perdagangan Orang ke Timur Tengah
Saling serang tidak berlangsung lama, para pelaku tawuran kemudian melarikan diri ketika melihat korban terkapar bersimbah darah. "Mungkin hanya dalam hitungan menit, mereka kabur setelah melihat B bersimbah darah," katanya.
Setelah mendapati hal tersebut, A bersama beberapa orang temannya membawa B ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. "Kami tidak melihat jelas siapa pelakunya karena sudah gelap," ujar dia.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman berencana untuk mendatangi kedua sekolah yang siswanya terlibat tawuran pelajar untuk melakukan pembinaan dan mengingatkan pihak sekolah untuk lebih mengawasi siswanya.
"Meski SMA/SMK menjadi kewenangan provinsi, tetap harus menjadi perhatian Pemkab Cianjur juga. Kami akan mendatangi kedua sekolah tersebut, agar tidak ada lagi aksi tawuran," katanya.
Pihaknya menyayangkan masih adanya aksi tawuran pelajar di Cianjur, karena pada hari yang sama dirinya sempat memberikan imbauan kepada pelajar di sejumlah sekolah untuk tidak terlibat dalam aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan sekolah.
AYO BACA : Plt Kadisdik Cianjur Daftar Balonbup dari Gerindra