Selasa 19 Nov 2019 23:23 WIB

PPATK Sebut Rekening Anggota JAD Indonesia Masih Aktif

Rekening anggota JAD Indonesia menggunakan nama berbeda.

Kepala PPATK - Kiagus Ahmad Badaruddin
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala PPATK - Kiagus Ahmad Badaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

Baca Juga

 

JAKARTA— Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin, menyebutkan masih masih ada rekening anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia yang aktif kembali, meski sudah dibekukan, dengan menggunakan nama yang berbeda.

"Yang dimatikan sudah banyak, tapi dia kan nggak mungkin mencantumkan nama (misalnya dari) JAD dengan jelas, jadi kadang-kadang ada yang sudah dimatikan tapi kemudian ada yang hidup lagi," kata Kiagus di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (19/11).

PPATK tidak boleh patah semangat untuk menelusuri rekening-rekening yang diduga sebagai aliran dana teroris. "Yang penting kita terus semangat, kita tidak boleh kalah dengan semangatnya teroris itu. Ayo kita sama-sama tidak boleh patah semangat," katanya.

Menurut Kiagus, teroris jaman sekarang tidak lagi menerima uang dari dalam negeri, namun dibagikan di luar negeri baru kemudian dibawa ke Indonesia. "Teroris sekarang bahkan tidak hanya menerima dari dalam negeri tapi juga terimanya di luar negeri nanti baru dibagikan dari sana atau dibawa, banyak teknisnya," tutur Kiagus.

Ia menambahkan, modus aliran dana para teroris masih terus mengalami perkembangan. "PPATK akan terus mendeteksi aliran dana yang mencurigakan," ucapnya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement