Selasa 19 Nov 2019 22:04 WIB

Pemred Republika Berbagi Cerita Konten Ekonomi Syariah

Konten ekonomi syariah di Republika kini lebih beragam dan lintas subsektor

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menyampaikan sambutan pada malam  Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).
Foto: Republika/Putra M Akbar
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menyampaikan sambutan pada malam Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi bercerita singkat soal suka duka Harian Republika dalam mengawal isu ekonomi syariah di Indonesia. Republika sendiri, kata Irfan, mulai mengawal isu ekonomi syariah secara intens mulai tahun 2000 silam.

"Dahulu, tahun 2000-an belum banyak orang bicara ekonomi syariah, tapi kita buka satu halamam khusus yang setiap hari ada berita perekonomian syariah. Mau ada kejadian apapun, halaman itu tidak boleh hilang," kata Irfan saat membuka Anugerah Ekonomi Syariah di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (19/11).

Baca Juga

Namun, Irfan mengakui, ketika itu tidak mudah untuk mencari konten pemberitaan ekonomi syariah. Reporter maupun redaktur harus bekerja keras dalam mengumpulkan konten untuk beberapa hari. Saat itu, yang terpenting halaman koran khusus ekonomi syariah bisa diisi dengan berita-berita terkait.

"Itu perlu daya pikir yang luar biasa," katanya menambahkan.

Setelah hampir 19 tahun berjalan, kini mencari konten berita seputar perekonomian syariah tak lagi sulit. Redaktur dan reporter tak lagi bekerja sekeras dahulu saat mulai mengawal isu ekonomi syariah.

"Sekarang, masing-masing reporter sudah otomatis bisa mengirim kontennya masing-masing. Buat Republika, itu tanda yang bagus," katanya.

Lebih jauh, isu seputar perekonomian syariah makin beragam ke berbagai subsektor. Seperti misanya keuangan syariah, perbankan syariah, wisata halal, hingga lembaga-lembaga filantropi yang bergerak di bidang ekonomi syariah.

Oleh sebab itu, bagi Republika, para pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia perlu menguatkan kolaborasi dari waktu ke waktu. Ajang ASR 2019 kali ini sekaligus diharapkan menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama antar pemangku kepentingan demi kemajuan sektor syariah ke depan.

Apalagi, di era disrupsi saat ini, tantangan perekonomian akan makin berat. Termasuk di sektor ekonomi syariah. Inovasi diperlukan agar ekonomi syariah mampu terus berkembang dan bersaing serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Siapa yang inovasinya cepat, dia akan menjadi pemenang dalam pertaruangan. Karena itu, kita harus dorong dan menjadi bagian dari perjalanan kita setiap hari," kata Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement