Selasa 19 Nov 2019 09:20 WIB

Polisi Diminta Usut Kasus Penyerangan PMII Makassar

Sekretariat PMII Makassar diserang orang tak dikenal.

Rep: Agus Raharjo/ Red: Muhammad Hafil
PMII
PMII

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia meminta pihak kepolisian menuntaskan kasus penyerangan terhadap sekretariat PMII di Makassar. Bendahara Umum PB IKA PMII Sudarto menuturkan, kasus penyerangan yang menyebabkan satu korban terluka pada Ahad (17/11) dini hari kemarin tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Menurutnya, aparat kepolisian harus meringkus dan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku. Sudarto mengatakan, kejadian penyerangan sudah terjadi dua kali dalam waktu sehari.

Baca Juga

“Kami menaruh prihatin pada penyerangan yang terjadi dini hari, karena adanya korban yang terkena anak panah jenis busur. Untung saja penyerangan kedua tidak memakan korban,” tutur Sudarto dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (19/11).

Alumni PMII mendesak kepolisian untuk bekerja cepat dan serius mengungkap kasus tersebut. Sudarto mengatakan, kasus penyerangan ini bukan urusan perseorangan tetapi sudah melibatkan institusi PMII dan alumninya. “PMII organisasi nasional, bukan lokalan,” tegasnya. 

Alumni PMII juga mengimbau kepada seluruh alumni PMII di Indonnesia untuk bersama-sama mendukung dan mendorony kepolisian untuk bekerja menuntaskan kasus premanisme yang terjadi di Makasar tersebut. Sebelumnya, pada Ahad dini hari, terjadi penyerangan oleh orang tidak dikenal di sekretariat PMII cabang Makasar. Salah satu kader PMII berinisial AM terluka akibat serangan tersebut. AM terkena busur panah di bagian perut dan di bawah mata sebelah kiri. 

Selain itu, ruang sekretariat PMII rusak dan ditemukan bom molotov di ruang tamu serta beberapa anak panah serta jam tangan yang diduga milik pelaku penyerangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement