REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jabar, Dadang Wihana menyatakan, pihaknya saat ini tengah fokus menyediakan transportasi umum terutama di Jalan Margonda. Penyediaan transportasi ini diharapkan bisa mengurangi penggunaan kedaraan pribadi di jalan ramai tersebut.
"Selain itu kami juga tengah menyiapkan infrastruktur pendukung lainnya agar bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Margonda," kata Dadang di Depok, Jabar, Senin (18/11).
Ia mencontohkan, saat ini pihaknya juga tengah membahas bus Jabodetabek Residence (JR) Conection, yaitu angkutan permukiman sampai ke tujuan. Kemudian juga dishub akan mengaktifkan kembali jalur bus yang tidak aktif, serta membenahi kenyamanan angkutan kota seperti ber-AC.
"Ini semua kami lakukan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum," ujarnya.
Mengenai adanya wacana jalan berbayar elektrinik atau electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jalan Margonda mulai 2020, Dadang kembali menegaskan bahwa hal tersebut belum ada dalam pembahasan. Menurutnya, wacana tersebut masih dalam pembahasan BPTJ, sehingga belum ada pembahasan terkait penerapannya pada tahun depan.
"Dalam setiap kebijakan semua elemen (stakeholder) harus diikutsertakan. Keputusan tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang," katanya.
Ia meminta penerapan ERP di Jalan Margonda Raya pada 2020 tidak dijadikan polemik. Pasalnya Pemkot Depok tengah fokus pada pembenahan transportasi umum dan infrastruktur pendukungnya.