Senin 18 Nov 2019 14:20 WIB

Emil Tawarkan Kawasan Rebana ke Unisba untuk Bangun Kampus

Kawasan Rebana akan menjadi pusat riset dan hadirnya pebisnis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Orasi ilmiah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung (Unisba) Memperingati Milad ke-6 Unisba, di Aula Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (18/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Orasi ilmiah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung (Unisba) Memperingati Milad ke-6 Unisba, di Aula Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong sejumlah perguruan tinggi untuk membangun kampus baru di daerah Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, dan Kertajati). Menurut Ridwan Kamil, kawasan tersebut dipastikan akan menjadi perluasan daerah baru di Jawa Barat yang mengedepankan perkembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM).

Ridwan Kamil menjelaskan, kawasan Rebana yang masuk dalam Jawa Barat (Jabar) bagian utara akan mempunyai berbagai infrastruktur penunjang mulai dari bandar udara (bandara) hingga pelabuhan besar yang dibangun di Subang. Pengembangan industri pun, akan lebih diarahkan menuju revolusi 4.0.

Baca Juga

"Maka kota futuristik itu akan hadir di sana. Rebana akan menjadi pusat riset dan hadirnya pebisnis," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Milad Univesitas Islam Bandung (Unisba) ke-61, Senin (18/11).

Menurut Emil, kawasan cekungan Bandung saat ini sudah sangat padat untuk membangun berbagai macam infrastruktur maupun pengembangan perguruan tinggi. Dia berharap sejumlah perguruan tinggi termasuk Unisba bisa melakukan perluasan kampus di Segitiga Rebana.

Menurut Emil, salah satu jurusan yang diharapkan ada di kawasan Segitiga Rebana adalah urusan kesehatan. Salah satu yang bisa dibangun adalah jurusan kedokteran. Dengan adanya kawasan peradaban baru maka akses kesehatan pun harus dipenuhi. Kalau jurusan kedokteran dibangun, maka semakin banyak ahli kesehatan yang ada di daerah tersebut.

"Tanggung jawab kita ini melakukan pemerataan (dalam pendidikan)," katanya.

Sejauh ini, kata dia, sudah ada beberapa perguruan tinggi yang melakukan perluasan kampus. Misalnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membangun kampus di Cirebon, kemudian Universitas Padjadjaran (Unpad) yang memperluas fakultas kelautan di Pangandaran. Ada juga, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang membangun kampus di Sukabumi.

Selain itu, kata dia, dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pun berencana membangun politeknik kemaritiman di daerah Pantai Utara (Pantura). Sejauh ini tidak ada perguruan tinggi yang fokus di bidang kemaritiman dan bermukin di Pantura. Dengan akan berdirinya pelabuhan Patimban, maka sektor kemaritiman harus dikembangkan.

"Kita sedang ada penjajakan dengan pihak dari Inggris. Pokonya jangan sampai kalau sudah ada Patimban masyarakat di sana kerja malah jadi cleaning service atau hanya keamanan saja," kata dia.

Sementara menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, kemungkinan besar pihaknya akan membangun kampus baru di daerah Segitiga Rebana. Pembangunan di sana bukan hanya kampus tapi juga bisa rumah sakit dengan tipe D yang bisa digunakan mahasiswa untuk melakukan praktik menjadi pembantu dokter (co-assistan).

Selama ini, kata dia, ia telah berupaya mencari lahan baru untuk membangun rumah sakit di Bandung dan sekitarnya. Namun, kebutuhan lahan sekitar satu hektare cukup sulit didapat.

Berdasarkan arahan dari Gubernur Ridwan Kamil, kata dia, Unisba diminta membangun kampus maupun rumah sakit di daerah Segtiga Rebana yang dekat dengan bandara BIJB.

"Kami berharap lahannya (untuk rumah sakit) kalau ada hibah atau kalau membeli juga murah. Lahan yang dibutuhkan sekitar 1 hektare," kata Edi.

Untuk kesiapan membangun kampus di daerah Segtiiga Rebana, Edi harus mengkalkulasi kembali karena nantinya butuh SDM yang tepat untuk memberikan ilmu kepada para mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement