Jumat 15 Nov 2019 06:19 WIB

Suarakan Semangat Kebangsaan dan Solidaritas Sosial

Kota Sabang dinilai menjadi patokan awal menjaga persatuan dan kesatuan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Kamis (14/11).
Foto: Istimewa
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Kamis (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Kamis (14/11). Kegiatan yang mengangkat tema “Kebangsaan Tanpa Batas: Tantangan Komunikasi dan Media Membangun Solidaritas Sosial” dilatarbelakangi oleh luasnya wilayah Indonesia serta beragamnya suku, budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia.

Kasubdit Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dikdik Sadaka menjelaskan kegiatan ini sengaja diselenggarakan di Aceh, mengingat daerah yang dikenal dengan “Serambi Mekkah” ini memiliki sejarah panjang sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas tinggi.

Atas dasar semangat itulah, menurut Dikdik, pihaknya ingin memperkuat kembali persatuan & solidaritas antar masyarakat Indonesia yg terdiri dr berbagai budaya, kesukuan & adat istiadat yg dimulai dr titik 0 Indonesia di Pulau Sabang, Aceh.

“Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa,” kata Dikdik dalam rilisnya, Kamis (14/11).

Terutama di era komunikasi digital saat ini, lanjut Dikdik, komunikasi positif sangat diperlukan untuk membatasi peredaran berita bohong (hoax). Menurutnya, apabila seluruh masyarakat Indonesia  dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi yang efektif dan positif, maka tidak akan ada perpecahan dan perselisihan sesama anak bangsa.

“Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antar masyarakat," ujar dia.

Komunikasi menciptakan persamaan persepsi dan satu pemahaman. Di situlah peran dari para pakar dan praktisi komunikasi di era digital, yaitu membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, benar dan sehat untuk selanjutnya menciptakan persatuan, persaudaraan serta toleransi di kalangan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus mengapresiasi Kota Sabang menjadi tuan rumah deklarasi Komunikasi Kebangsaan. Menurutnya, kota Sabang sebagai titik awal wilayah Indonesia menjadi patokan awal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Dari anak SD sampai dewasa, dari Sabang sampai Merauke, harus digerakkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kilometre 0 (tugu titik 0) inilah, menjadi simbol persatuan kita sebagai bangsa,” kata Suradji.

Peserta deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari KM 0 dihadiri oleh ratusan orang dari anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia dari ISKI Pusat maupun cabang-cabang ISKI di berbagai daerah yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang komunikasi dan media, serta tokoh masyarakat maupun publik (social media influencer) serta para praktisi media sosial (blogger, youtube).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement