REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga pelaku, bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN). Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan senjata tajam.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Densus 88 tidak menemukan bahan peledak atau bom rakitan saat melakukan penggeledahan tersebut.
"Hanya ditemukan senjata tajam, kemudian ada beberapa buku catatan dan alat komunikasi. Itu masih didalami dulu," kata Dedi, di Mako Brimbob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11).
Dedi menjelaskan, hingga saat ini tim laboratorium forensik (Labfor) Polri juga masih melakukan uji laboratorium terhadap bahan peledak yang digunakan oleh pelaku guna mengetahui jenis bom yang digunakan oleh pelaku.
Dedi juga mengungkapkan, dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah partikel bahan peledak. Di antaranya 55 potongan paku, baterai 9 volt, potongan kabel, tombol switch on-off, serta lima pelat besi yang telah dipotong dengan ukuran 2 milimeter. "Juga sampel yang menjadi titik ledakan itu sedang didalami oleh Labfor," kata Dedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku berinisial RMN di dekat kantin.
Akibat ledakan tersebut, terdapat enam orang yang menjadi korban luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Selain itu, tiga kendaraan dinas milik polisi dan satu kendaraan pribadi turut mengalami kerusakan.