Kamis 14 Nov 2019 04:55 WIB

Jabar Berencana Buat Jalur Truk Tambang di Parung Panjang

Belum ada solusi efektif mengatasi persoalan truk tambang di Parung Panjang.

Truk melintasi jalan di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Truk melintasi jalan di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan dalam rencana pembangunan jalur khusus angkutan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. "Untuk saat ini pembangunan jalur khusus tambang jadi solusi paling rasional untuk menyelesaikan polemik itu," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari, Rabu (13/11).

Menurut Hery, saat ini ia sudah melakukan pembahasan dengan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil terkait pembangunan jalur khusus tersebut. "Jadi kita sudah membahas dengan pak gubernur, bupati juga. Kami mendorong ke pemerintah pusat agar punya akses tersendiri untuk angkutan barang dan tambang," kata dia.

Baca Juga

Dengan adanya jalur khusus, truk tambang tidak lagi lewat jalur saat ini seiring dengan pembangunan jalan tol. "Nanti ada jalan pintas ke arah tol jadi nggak melewati Parung Panjang. Solusi jangka panjang itu, tapi perlu waktu," ujar Hery.

Dia menilai hingga saat ini belum ada solusi jangka pendek yang dinilai efektif untuk menyelesaikan persoalan truk tambang. Usulan pemasangan portal dianggap kurang ampuh sebab cara itu pernah dilakukan beberapa tahun lalu.

"Terkait pemasangan portal, itu nggak efektif karena pernah dirusak, tidak sampai berapa hari sudah ditabrak dan nggak berjalan lagi. Sehingga memang kami sedang mencari solusi yang lebih efektif terutama yang permanen dan jangka panjang. Namun kan itu perlu waktu melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah pusat. Bahkan dari zaman Pak Aher sudah menjadi isu," kata dia.

Terkait wacana pengaturan jam operasional angkutan barang dan tambang, Hery juga menilai hal itu bukan solusi. Pengaturan jam operasional baru hanya akan membuat titik antrean baru yang tentunya akan mengganggu arus lalu lintas.

"Apabila kita melakukan pembatasan itu memerlukan upaya dan regulasi yang cukup. Regulasi yang dilakukan masing-masing pemda dengan pengaturan jam operasi, tapi itu juga jadi masalah tersendiri karena antre menunggu dibuka dan itu sampai berkilometer, mengganggu juga ruas jalan," kata dia.

Polemik jalur tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor kembali muncul setelah ratusan siswa dan dewan guru menggelar aksi unjuk rasa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Mereka meminta Pemkab Bogor mengatur dan menindak truk tronton yang kerap melanggar hingga menelan korban jiwa.

truk tambang, jalur truk tambang, angkutan tambang, parung panjang, kabupaten bogor, dishub jabar, truk tronton

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement