REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan Nurdin Halid mengisyaratkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa terpilih kembali secara aklamasi memimpin partai pada Musyawarah Nasional (Munas) 4-6 Desember 2019 di Jakarta. Hal itu ia isyaratkan di sela pelaksanaan Munas Dewan Koperasi (Dekopin) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11).
"Kalau di sini bisa aklamasi (Munas Dekopin) kenapa di Golkar tidak bisa aklamasi," ujarnya.
Saat ditanya wartawan berkaitan dengan beredarnya isu soal gerakan manuver bakal calon ketua umum lainnya, Nurdin menyebut itu hal biasa dalam dunia politik. Menurutnya, hal itu menjadi warna dalam setiap pertarungan politik di partai.
"Politik itu dinamis, sikut menyikut dalam politik itu hal normal begitupun saling mengklaim. Itulah dinamikanya partai politik, kalau tidak begitu, tidak dinamis namanya. Intinya, pasti berujung pada putusan kesemuanya dan stakeholdernya pasti menerima itu," ungkapnya.
Mantan Ketua Harian DPP Golkar pusat itu mengatakan, semua nantinya ditentukan pada Munas. Bagaimana nantinya terjadi persaingan tentu hasilnya di sana. Pelaksanaan Munas tentu seusai dengan AD/ART dan menjunjung tinggi rasa persahabatan, melahirkan musyawarah mufakat sebagai inti demokrasi Pancasila.
"Boleh saja bersaing, tapi demokrasi Pancasila harus mewarnai demokrasi dari pada kehidupan partai politik dan Golkar paling pengalaman soal itu," tambahnya.
Sebelumnya, Tim sukses Bambang Soesatyo mengatakan Bambang akan tetap maju sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas Golkar 2019 di Jakarta awal Desember 2019.
"Kami perlu memastikan kembali posisi Bamsoet sebagai calon ketua umum Golkar. Kami pastikan salah satu calonnya (dalam Munas) adalah Bamsoet," kata Ketua Timses Bamsoet, Ahmadi Noor Supit dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/11).
Supit mengatakan pihaknya sudah menyerap aspirasi yang berkembang dari seluruh tingkatan di internal Golkar. Menurut dia, mayoritas kader menginginkan Golkar kembali bangkit dari keterpurukan yang terjadi selama tiga periode.
Ikuti Whatsapp Channel Republika