Rabu 13 Nov 2019 08:17 WIB

Indo Barometer-Nasdem Sejalan, Ini Kandidat Pilpres 2024

Capres paling potensial dari kalangan kepala daerah adalah Anies Baswedan.

Gubernur Anies Baswedan memeberikan sambutan dalam kongres II Nasdem di JIExpo Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
Foto: Rizkyan Adiyudha
Gubernur Anies Baswedan memeberikan sambutan dalam kongres II Nasdem di JIExpo Jakarta Pusat, Jumat (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indo Barometer pernah menampilkan sejumlah nama potensial yang bakal berkontestasi dalam Pilpres 2024. Sejumlah nama yang dikeluarkan Indo Barometer tersebut juga disebutkan Partai Nasdem menjadi bakal calon presiden 2024. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain ketiga nama tersebut, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut sosok yang juga sangat potensial menjadi calon presiden adalah pimpinan partai politik saat ini. Namun, Qodari menilai, capres paling potensial dari kalangan kepala daerah adalah Anies Baswedan. Ia menilai, posisi Anies sebagai gubernur DKI Jakarta memberi keuntungan. Sebab, Jakarta masih menjadi etalase politik nasional.

Baca Juga

Selain itu, faktor pemberitaan media massa di Jakarta juga dianggap bakal mendongkrak nama Anies. Bahkan, sebelum terpilih sebagai presiden, Joko Widodo adalah gubernur DKI Jakarta. "Jadi, kalau mau mengatakan Jakarta itu potensial ya sudah nggak usah ngomongbanyak-banyak, lihat aja Pak Jokowi," tuturnya kepada Republika, Selasa (12/11).

Qodari menuturkan, pada saat pidato di perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sengaja tidak menyebutkan nama Ganjar Pranowo. Terlebih, saat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga hadir. "Pak Surya Paloh menahan diri menyebut nama Pak Ganjar, takut offside apalagi tadi malam ada Bu Mega," ujarnya.

Qodari mengklaim, survei juga menyebutkan, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga masih berpeluang untuk mencalonkan kembali pada Pilpres 2024. Selain Prabowo, nama ketum parpol lain seperti Muhaimin Iskandar, ketum Golkar mendatang, hingga Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat berpotensi maju. Hal itu lantaran seorang capres bisa maju jika diusung parpol.

Menurut dia, sejauh ini ketua umum yang berpeluang besar maju menjadi capres pada 2024 adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nasdem menjadi partai yang paling agresif terkait mencari figur untuk diusung di pemilu. Bahkan, partai ini sudah menyiapkan konvensi calon presiden pada 2022 mendatang.

Konvensi tersebut menjadi ajang Nasdem untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024. Selain itu, konvensi juga merupakan tempat untuk menghasilkan kader-kader terbaik yang akan maju pada pemilihan legislatif (pileg) 2024.

"Konvensi calon presiden 2024 menjadi manifestasi politik restorasi ke depan. Konvensi memberikan kemungkinan seluruh anak bangsa menentukan jalannya republik," ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Komunikasi Publik Partai Nasdem, Charles Meikyansah.

photo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Suara bakal calon

Sejumlah nama yang disebut Nasdem mengaku masih belum berpikiran untuk menyambut godaan Nasdem. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan menilai Nasdem terlalu dini dalam melempar wacana capres.

"Makanya jangan terlalu geer lah, soal itu," ujar Ganjar. Kader PDIP tersebut juga mene gaskan partainya memiliki mekanisme sendiri yakni keputusan ada di ketua umum.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menegaskan dirinya masih akan fokus untuk mengurus DKI Jakarta. Saat ini saya masih urusinJakarta.Tuntaskan semua amanat di Jakarta, baru nanti kita memikirkan yang lain. Jangan semuanya dipikirin sekarang. Gituya," tutur Anies.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) juga mengaku masih terlalu jauh untuk membicarakan kontestasi Pilpres 2024. "Terlalu jauh saya kira. Saya tidak mau bahas itu (peluang diusung Nasdem), yang tidak jelas, tidak pasti," ujar Emil. (febrianto adi saputro/bowo pribadi/nawir arsyad akbar/arie lukihardianti ed: agus raharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement