Selasa 12 Nov 2019 07:20 WIB

Long Span LRT Libatkan Peran Insinyur Lokal

Jembatan lengkung LRT didesain insinyur lokal dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nora Azizah
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur, di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur, di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konstruksi jembatan lengkung bentang panjang ruas Kuningan pada lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek memasuki tahap pengecoran terakhir. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljon, mengapresiasi insinyur lokal yang berperan dibalik perencanaan pelaksanaan konstruksi long span LRT Jabodebek ruas Kuningan.

“Jembatan lengkung ini didesain dengan baik oleh Arvilla Delitriana sebagai insinyur lokal dari Institut Teknologi Bandung (ITB)," kata Basuki, Senin (11/11).

Baca Juga

Dia menjanjikan Kementerian PUPR akan menghadiahi satu bulan Dana Operasi Menteri (DOM). Basuki menilai desain jembatan  tersebut sangat unik dan bisa dipatenkan.

Arvilla sebelumnya juga telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang dan Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta. Begitu juga dengan jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau.

Pembangunan jembatan LRT yang dilakukan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk tersebut berhasil meraih dua rekor Muri. Rekor pertama yakni Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia. Sementera untuk rekor kedua diberikan untuk Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement