SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengkritisi kebijakan penjadwalan yang dibuat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Diketahui operator Liga 1 2019 itu menggelar pertandingan saat FIFA Match Day. Dengan kebijakan ini, Robert mengatakan, Liga 1 2019 menjadi satu-satunya kompetisi domestik yang tetap menggelar pertandingan di tengah agenda FIFA Match Day.
"Karena saya harus ikuti aturannya, saya juga stres. Saya harus mengkritik hal yang harusnya dikritisi. Mungkin hanya di sini yang ada pertandingan saat FIFA kalender. Maka penting untuk tahun depan mengganti situasi seperti ini agar tidak terjadi lagi nanti. Terpenting tahun depan jangan ada lagi pertandingan saat FIFA Kalender karena itu penting untuk pemain. Sebagai pelatih selama 25 tahun, saya tidak bisa paham kenapa ini tetap terjadi," ujar Robert udai memipin sesi latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (10/11/2019).
Robert juga menyebut, imbas bentroknya jadwal tersebut akan berdampak kurang bagus terutama untuk kondisi tim dan fisik para pemain. Khususnya di tubuh Maung Bandung, ada tiga pemain inti yang dipanggil timnas dan dipastikan absen membela Persib saat berduel kontra Arema FC.
AYO BACA : Jamu Arema, Persib Kehilangan Lima Pemain Inti
Sejumlah pemain tersebut yakni Febri Hariyadi dan Ardi Idrus dipanggil membela Timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Sedangkan satu pemain lainnya, Ezechiel Ndouassel dipanggil membela Timnas Chad untuk ajang kualifikasi Piala Afrika 2021.
"Ini tidak bagus bagi Persib Bandung karena seperti mendapat hukuman karena tidak bermain seperti jadwal yang seharusnya, karena sayangnya laga (kontra Arema) sebelumnya harus cancel. Harusnya kita bermain pada Desember karena kita masih ada waktu di sana tapi saran itu ditolak dan kita harus main di jadwal FIFA matchday," lanjut Robert.
Praktis dengan absennya ketiga pilar Maung Bandung, Robert mengaku bingung untuk menyiapkan komposisi terbaiknya. Apalagi, selain ditinggalkan tiga pemain itu, Persib juga kehilangan Esteban Vizcarra lantaran akumulasi dan Kevin van Kippersluis yang notabene biasa bermain di posisi Ezechiel juga terancam absen imbas cedera pangkal paha.
AYO BACA : Persib Terancam Pincang Kontra Arema FC
Karenanya, Robert merasa dirugikan dengan padatnya jadwal pertandingan. Apalagi lanjut Robert, kondisi ini pun sedianya akan sangat berdampak pada peforma pemain, tidak hanya di Persib, tapi semua pemain di tim peserta kompetisi Liga 1 2019.
"Di Liga semua bisa mengalahkan siapa saja. Tapi sudah ada gejala pemain yang mengalami kelelahan dan capek karena banyaknya laga, situasi ini untuk semua tim (bukan cuma Persib). Maka ini adalah alasan untuk tahun depan segalanya harus bisa lebih baik lagi. Pemain sangat kelelahan, kadang di satu pertandingan mereka bisa bermain baik dan di pertandingan lain tidak bermain baik. Ini adalah situasi yang dialami semua tim, tapi di saat yang sama tim harus konsisten dengan kualitasnya," ungkap Robert.
Tak sampai di situ, jelang laga tunda pekan ke-22 itu Robert pun kian cemas lantaran Arema FC tengah dalam performa menanjak padahal timnya tengah pincang. Karenanya, pelatih asal Belanda ini menyebut, terus menyiapkan komposisi tim terutama mengatasi krisis pemain di lini serang. Meski, pada akhirnya pelatih berusia 64 tahun ini tak bisa berbuat banyak dan mengikuti semua aturan yang sudah disiapkan.
"Saya gak bisa terus kehilangan pemain, maka sebagai pelatih saya tidak bisa menentukan hasilnya karena saya tidak bisa mengontrol itu, jadwal itu. Tapi saya disalahkan padahal itu adalah hal yang salah. Saya harus bisa kritik ini karena ini jadi poin yang besar di musim ini, di liga dan hasilnya. Saya bekerja untuk Persib dan hal ini tidak adil," ujar Robert.
AYO BACA : Komposisi Keropos Kontra Arema, Pelatih Persib Siapkan 2 Opsi