Jumat 08 Nov 2019 04:30 WIB

Prabowo Minta Saran ke Luhut

Prabowo mengaku berkeliling bertemu ke semua menteri dan meminta masukan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri serah terima jabatan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri serah terima jabatan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di kantor Luhut. Usai pertemuan, Prabowo mengaku meminta saran kepada seniornya di TNI itu.

"Beliau senior saya, beliau Menko di bidang maritim ya saya tentunya minta saran minta pemikiran beliau," ujar Prabowo usai pertemuan di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).

Baca Juga

Prabowo mengaku, ia tidak hanya mengunjungi Kemenko Maritim dan Investasi saja, tetapi juga ke kementerian-kementerian lainnya. Dalam setiap kunjungannya itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut akan meminta masukan kepada masing-masing kementerian yang terkait dengan masalah pertahanan.

"Saya sedang keliling ke semua menteri ke semua satu-satu. Nanti saya minta masukan masalah pertahanan," tutur mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu.

Terkait dengan hasil kunjungannya ke PT. Pindad pada Rabu (6/11) lalu, ia mengaku bangga dengan alat-alat pertahanan negara buatan dalam negeri. Menurutnya, hal itu dapat sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk membangun alat-alat pertahanan di dalam negeri.

"Saya sangat bangga dan Presiden juga sudah memberi instruksi sedapat mungkin alat-alat kita dibangun di dalam negeri," kata dia.

Sebelumnya, Prabowo dan Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono, melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad, Jawa Barat, pada Rabu (6/11). Menurut Wahyu, di sana mereka berbelanja masalah dan membahas terkait industri pertahanan dalam negeri.

"Istilahnya kita mau liat langsung apa yang terjadi di Pindad, maksudnya itu belanja masalahlah. Kalau ada masalah kita mesti lihat, kan kita juga ingin mengembangkan industri pertahanan nasional," ujar Trenggono di Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).

Trenggono mengatakan, Kemenhan berkomitmen dalam upaya pengembangan industri pertahanan negara. Menurutnya, saat ini ada sejumlah masalah yang harus segera diselesaikan dalam upaya tersebut, termasuk kemampuan Indonesia membuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement