Jumat 08 Nov 2019 02:18 WIB

Pemda Malang dan Jombang Inventarisasi Kelas Rusak

Beberapa daerah menginventarisasi sekolah rusak pascaambruknya atap SDN di Pasuruan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Keadaan ruangan kelas yang ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan, Rabu (6/11).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Keadaan ruangan kelas yang ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan, Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kejadian ambruknya empat ruangan kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan telah menjadi peringatan kepada para pelaku pendidikan. Sejumlah daerah melalui Dinas Pendidikan pun mulai melakukan inventarisasi dan pendataan kelas rusak terkini.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang, Zubaidah mengatakan, pihaknya telah meminta para kepala sekolah (kepsek) untuk melihat kondisi terkini bangunan masing-masing. Permohonan tersebut telah disampaikan ke sejumlah kelompok kepala sekolah di Kota Malang.

Baca Juga

"Karena musibah itu belum tentu datangnya karena kelalaian, tapi memang karena mungkin ada hikmah di balik itu. Jadi semuanya harus waspada. Melihat, jangan sampai lengah," kata Zubaidah kepada Republika, Kamis (7/11).

Disdik Kota Malang juga telah menginstruksikan seluruh kepsek agar melapor kerusakan bangunan yang dialaminya. Setelah itu, pihaknya akan memproses permohonan tersebut agar dapat ditindaklanjuti. Dalam hal ini supaya dapat dimasukkan dalam rencana kerja perbaikan bangunan di tahun mendatang.

"Karena keterbatasan anggaran sehingga perlu kami skala prioritaskan, mana yang perlu duluan," jelasnya.

Hingga saat ini, Zubaidah mengaku, telah menerima ratusan permohonan perbaikan kelas dan bangunan sekolah. Data-data ini nantinya akan disurvei terlebih dahulu. Kemudian menganalisis jenis kerusakan sehingga dapat menetapkan anggaran yang dibutuhkan.

Zubaidah menegaskan, pihaknya sebenarnya selalu menganggarkan dana rehabilitasi sekolah setiap tahunnya. Hal itu termasuk ratusan kelas yang kini telah dan sedang diperbaiki di 2019. Perbaikan kelas-kelas ini telah masuk dalam anggaran 2019 melalui perencanaan di tahun sebelumnya.

"Dan seandainya ada kejadian tidak terduga, itu kan pasti ada. Contohnya kemarin banjir ada kejadian tidak terduga. Tadinya enggak ada apa-apa, tahu-tahu pagar ambruk. Yang sebabkan banjir siapa? Kita enggak bisa salahkan siapa-siapa. Ada rangkaian dari sana ke sana sehingga terjadi banjir. Dan ini namanya ada perbaikan stimulan," tambahnya.

Antisipasi ambruknya kelas juga dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Jombang. Kepala Dindikbud (Kadindikbud), Agus Purnomo menyatakan, telah menyampaikan surat edaran kepada sejumlah pimpinan wilayah kerja (Wilker). Mereka diharapkan dapat mengantisipasi agar kejadian di Kota Pasuruan tidak terjadi di kabupatennya.

Dindikbud Kabupaten Jombang juga mengklaim tengah melakukan inventarisasi kelas rusak. Setelah proses ini selesai, pihaknya akan langsung melakukan validasi lapangan. "Nanti baru kita tentukan mana yang dijadikan prioritas," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement