Rabu 06 Nov 2019 07:15 WIB

Pelabuhan Gili Mas Siap Disandari Kapal Pesiar Besar

Wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kapal Cruise MV Sun Princess yang mengangkut wisatawan mancanegara menjadi kapal pertama yang berhasil sandar di Dermaga Cruise dan Peti Kemas Terminal Gili Mas, Selasa (5/10).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Kapal Cruise MV Sun Princess yang mengangkut wisatawan mancanegara menjadi kapal pertama yang berhasil sandar di Dermaga Cruise dan Peti Kemas Terminal Gili Mas, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) telah merampungkan pembangunan dermaga sepanjang 440 meter di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. Bahkan, dermaga tersebut siap disandari kapal pesiar dengan panjang lebih dari 300 meter. Sehingga wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan.

"Wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan seperti yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Lembar, Lombok. Sehingga dari keamanan dan kenyamanan penumpang lebih terjamin," kata Direktur Operasi dan komersial Pelindo III, Putut Sri Muljanto di Surabaya, Selasa (5/11).

Putut menjelaskan, kapal pesiar besar yang pertama sandar di Pelabuhan Gili Mas adalah kapal pesiar Sun Princess yang memilikia Length Overall (LOA) 261 meter. Kapal pesiar ini memiliki lebar 32 meter, bobot mati 77,441 GT, yang membawa 1.988 penumpang dan 862 kru kapal.

Kapal pesiar berbendera Bermuda tersebut berlayar dari Fremantle, Australia. Setelah bersandar di dermaga Gili Mas, kapal pesiar tersebut akan langsung menuju Port Kelang, Malaysia. Putut meyakini, dengan pembangunan Pelabuhan Gili Mas tersebut, akan semakin banyak wisatawan maca negara yang berkunjung ke Lombok.

“Kunjungan kapal pesiar direct call dari luar negeri langsung ke Pulau Lombok ini sangat bagus. Ini menunjukkan antusiasme operator kapal pesiar dan penumpangnya ingin berwisata di Pulau Lombok,” ujar Putut.

Di Lombok, kata Putut, para wisatawan mengunjungi beberapa objek wisata. Di antaranya Taman Narmada, pusat kerajinan Cukli Sayang-Sayang, Lingsar, Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Museum, Desa pengrajin tenun Sukarara, Desa Sade, kerajinan gerabah Banyumulek, dan Mandalika.

“Pelindo III mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok. Gili Mas sudah siap mengambil peran sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut,” kata Putut.

Putut mengingatkan, peran serta dan kesadaran masyarakat, juga menjadi faktor penting keberhasilan menciptakan 10 bali baru, demi peningkatan pariwisata tanah air. Menurutnya, dibutuhkan kesiapan masyarakat menyambut wisatawan, termasuk mejaga budaya yang jadi aset dan memiliki daya tarik pariwisata.

Dukungan pemerintah daerah juga diperlukan untuk membangun infrastruktur dan akses dari dan ke pelabuhan agar mudah dicapai. Serta tak kalah penting komunitas dan masyarakat lokal pun juga dirasanya perlu dilibatkan sebagai mitra untuk menyambut wisatawan.

"Sinergi stakeholder pariwisata juga harus tercipta agar dapat bersama-sama menumbuhkan pariwisata yang kreatif demi kemajuan bersama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement