Selasa 05 Nov 2019 20:11 WIB

Kemenpora Gelar Pelatihan Pemuda di Bidang IT

Selama ini pemda khususnya Dispora belum memiliki data-data terkait pemuda kreatif.

Kementerian Pendidikan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), gelar pelatian Desain Grafis bagi pemuda dan mahasiswa se-Provinsi Gorontalo, Selasa (5/11).
Foto: Istimewa
Kementerian Pendidikan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), gelar pelatian Desain Grafis bagi pemuda dan mahasiswa se-Provinsi Gorontalo, Selasa (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dalam meningkatkan Pemuda Kreatif di Provinsi Gorontalo, Kementerian Pendidikan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), gelar pelatian Desain Grafis bagi pemuda dan mahasiswa se-Provinsi Gorontalo, Selasa (5/11).

Kegiatan yang bertajuk Pemuda dan mahasiswa kreatif unggul indonesia maju ini, digagas oleh Kemenpora RI bekerja sama dengan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo. Diharapkan dengan kegiatan tersebut, para pemuda dan mahasiswa bisa mengembangkan bakat serta kreatifitasnya di bidang informasi dan teknologi (IT).

"Agar dimana putra putri Gorontalo itu bisa melahirkan satu temuan, terutama di bidang teknologi yang bisa bersaing dengan Nasional. Hal ini juga sebagai modal dasar untuk anak-anak muda dan juga mahasiswa, agar kedepan sudah punya keahlian sendiri dalam bidang teknologi Informasi. Sehingga ini sebagai manifestasi Revolusi Industri 4.0," Kata Kepala Bidang Peningkatan Kreatif Pemuda, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Abdul Muslim, saat membuka kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Graha Mufida, Kota Gorontalo, dalam rilisnya, Selasa (5/11).

Dalam kesempatan itu juga, ia mengungkapkan, para pemuda ditargetkan dapat berkembang dengan motto SDM Unggul. Dengan kegiatan ini, sebagai tolak ukur untuk dapat melihat potensi yang dimiliki kaum milenial tersebut.

"Selama ini pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga belum memiliki data-data terkait pemuda kreatif. Yang ada hanyalah data organisasi kepemudaan. Sehingga, pemuda kreatif ini jarang sekali mendapat bantuan dari pemerintah," kata Abdul.

Kendati menurut Abdul, pemuda khususnya di Gorontalo sendiri sudah memiliki kemapuan kreatifitas untuk bersaing hingga ke tingkat internasional. Seperti contoh, kerajinan sulaman karawo, Kerajinan pakaian Tenun khas Gorontalo yang sudah terkenal sampai ke  luar negeri. Dan itu tidak perna didata oleh pemerintah daerah.

"Seperti Bidang Grafika, Bidang Kriya, Bidang Kuliner yang sebenarnya di Gorontalo banyak pemuda-pemuda yang bernilai kreatif tinggi. Maka, dengan kegiatan ini kami harapkan pemerintah daerah akan mendata para pemhda kreatif yang bisa lebih ditingkatkan lewat dukungan pemerintah," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Negeri Gorontalo, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Karmila Mahmud menuturkan, kegiatan ini sebagai pintu masuk bagi kaum anak muda di Gorontalo dalam menyonsong era digital 5.0. Lantaran, menurutnya Teknologi sudah menjadi kebutuhan manusia dan sudah meliputi semua kehidupan manusia. Maka, pemuda perlu menjadi geberasi kedepan yang bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.

"Teknologi bukanlah hal yang baru bagi masyarakat. Saat ini tanpa teknologi, masyarakat itu lumpuh. Sudah tidak bisa dipisahkan lagi antara teknologi dan manusia. Untuknya, perlu ada pengetahuan dasar tentang IT dalam menyonsong era Industri 5.0," kata Karmila.

Salah satu peserta Muhamad Alamsyah Yusuf mengatakan cukup bangga dengan adanya pelatihan tersebut. Dia mengakui, bahwa kemampuan pemuda yang ada di Gorontalo dalam bidang ITE cukup terbatas. Ini tentunya ungkap Muhamad, akan memberikan kontribusi bagi pemuda itu sendiri. Juga bagi mahasiswa dan bagi kemajuan daerah dalam pengembangan IT.

"Antusias mahasiswa sangat baik. Kami datang karna ingin mengenal ilmu ITE lebih mendalam. Agar, dengan kemajuan ITE, para pemuda juga tidak akan tertinggal dengan kemajuan jaman," ujar Muhamad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement