Ahad 03 Nov 2019 13:57 WIB

Edhy Prabowo Bakar-Bakar 1,2 Ton Ikan di Gedung Sate

Upaya menteri Kelautan dan Perikanan ini untuk mencegah terjadinya stunting.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri,red) bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil  sempat membakar ikan untuk dibagikan ke masyarskat secara gratis di Gedung Sate.
Foto: Foto: Istimewa
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri,red) bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil sempat membakar ikan untuk dibagikan ke masyarskat secara gratis di Gedung Sate.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak masyarakat Jawa Barat untuk mulai gemar mengkonsumsi ikan. Edhy menilai, masyarakat harus banyak mengonsumsi ikan untuk mencegah stunting.

Menurut Edhy, sebagai upaya merangsang masyarakat untuk gemar memakan ikan, ia bahkan membawa 1,2 ton ikan untuk dibakar dan dibagikan ke masyarakat Jabar secara gratis ke Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (2/11). Bahkan, Edhy yang didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menyempatkan diri untuk turut membakar ikan.

"Kami bawa oleh-oleh berupa ikan 1,2 ton yang dibakar untuk bisa dimakan secara gratis. Ini sebagai simbol bahwa semangat pemerintahan Pak Jokowi dan Maruf Amin, salah satunya berperang melawan stunting atau kekerdialan," ujar Edhy.

Menurutnya, memakan ikan merupakan salah satu solusi untuk mencegah stunting di masyarakat. Selain mengajak masyarakat di Jabar untuk gemar makan ikan, Edhy juga meminta daerah memberi masukan kepada Kementerian untuk mencegah stunting. Sebab, Kementeriannya sangat fokus terkait persoalan stunting ini.

"Perintah Presiden hal pertama pencegahan stunting itu program utama semua kementerian. Ini PR (pekerjaan rumah) yang paling utama. Kami di sektor kelautan dan perikanan siap paling depan," katanya. 

Edhy mengatakan, stunting masalah jangka panjang. Namun, kalau jangka pendek hari ini membakar ikan atau memberi penyuluhan. "Tapi paling penting bagaimana sektor ini bisa menciptakan dan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru yang menambah pendapatan masyarakat," katanya.

Selain persoalan stunting, kata dia, sebagai menteri baru yang ditunjuk Presiden Jokowi, Edhy juga akan banyak melakukan budidaya sektor perikanan. Salah satunya dengan menjalin komunikasi yang baik dengan nelayan.

"Memperbaiki hubungan dengan nelayan kalau ada nelayan, baik di pesisir atau pegunungan, baik ikan garam atau ikan tawar jangan ragu ingatkan kami. Pola komunikasi dua arah kami lakukan," katanya.

Menurutnya, ia mendengar dan akan menjalin komunikasi dua arah. Karena, jabatan menteri adalah alat bantu. Serta, alat bantu presiden untuk mendengar keluhan dan cari jalan keluar.

Sementara di sektor kelautan, kata dia, Kementerian juga siap membantu berbagai program pengembangan kelautan di Jabar. Apalagi, Jabar memiliki sejumlah daerah pesisir yang dekat dengan laut.

"Jawa Barat di sektor kelautan umum punya danau ada waduk, ini peluang kita meningkatkan lapangan pekerjaan, tempat menambah pendapatan dan saya yakin kalau dilakukan serius, Jawa Barat di sektor ini akan lebih unggul. Silakan diusulkan saja ke kami," paparnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, siap membantu mencegah stunting khususnya di Jabar. Ia, siap mengkampanyekan makan ikan kepada masyarakat.

"Kita ingin membudayakan makan ikan seperti di Jepang supaya umur panjang dan mencegah stunting," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga meminta Menteri Edhy untuk lebih memperhatikan nelayan di Jabar. Karena, ada nelayan yang curhat kesulitan mendapatkan modal.

"Kedua kita ingin sejahterakan nelayan. Nelayan curhat minta diberi kredit murah untuk ganti mesin yang rusak, budidaya ikan jaring apung diganti close sistem, itu butuh modal dan percepatan," katanya.

Saat inipun, kata dia, nelayan-nelayan di Jabar sudah mulai mencari ikan hingga ke timur. Pemprov Jabar, memiliki program go east. "Jadi Jabar sudah mou, sama-sama NKRI transfer teknologi, jadi cari ikan bukan hanya di Jabar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement