REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyatakan, bau sampah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) tercium karena lokasinya berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Bau tak sedap tersebut diyakini bisa diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
"Untuk masalah sampah Benowo sudah teratasi, apa lagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah dengan obat, agar tidak bau," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Jumat.
Hal ini merespons pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengkhawatirkan bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke GBT saat FIFA melakukan kunjungan ke lokasi salah satu arena FIFA World Cup U-20 pada 2021. Selain itu, Febri menjelaskan, saat sore dan tidak ada pertandingan sepak bola sehingga wajar jika di sekitar lokasi TPA dan pengolahan sampah Benowo, tercium bau sampahnya.
"Memang jika tidak ada aktivitas sepak bola, kan ada pengolahan sampah menjadi listrik di sana, tapi waktu ada pertandingan, dipastikan PLTSa tidak aktif," katanya.
Foto udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Eri Cahyadi pada kesempatan sebelumnya sempat menjelaskan aroma sampah dari TPA Benowo tercium saat tumpukan sampah dibalik untuk mengeluarkan gas metannya.
"Tapi saat ada pertandingan ya dipastikan berhentilah pengolahan sampah di lokasi tersebut," katanya.
Selain itu, menurut dia, jika ada aktivitas di stadion, yang rencananya menjadi salah satu arena FIFA World Cup U20 pada 2021, maka sampah yang berada di TPA maupun PLTSa, akan ditutup dengan membran. Dengan begitu, aroma sampahnya tidak ke mana-mana.