REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat keamanan telah memetakan situasi menjelang HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) 1 Desember mendatang. Itu dilakukan agar stabilitas keamanan di Papua tetap terjaga.
"Kita evaluasi kejadian kasus-kasus yang terjadi dalam satu atau beberapa tahun ke belakang. Mapping sudah pasti, tapi tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ujar Kependam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui sambungan telepon, Jumat (1/11).
Koordinasi dilakukan untuk memahami kapan saja kewaspadaan dan pengamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan gabungan perlu ditingkatkan lebih dari biasanya. Selain itu, aparat keamanan juga terus melihat perkembangan isu yang ada di Papua agar tidak berdampak terhadap stabilitas keamanan di Papua.
"Sifatnya kita back up kepolisian dalam mengantisipasi apa prediksi ke depan, situasi bagaimana, tanggal-tanggal tertentu yang perlu diwaspadai oleh TNI-Polri," jelas dia.
Masyarakat, kata Eko, juga diberikan imbauan untuk menghindari lokasi-lokasi yang sekiranya menjadi basis kegiatan para kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). "Sehingga kita mengeliminasi sekecil mungkin kemungkinan aksi-aksi yang dapat menimbulkan kerugian maupun korban terhadap masyarakat. Kita sifatnya mengimbau," jelas Eko.
Eko menjelaskan, ada beberapa daerah yang memang sudah diketahui sebagai basis kegiatan KKSB. Daerah-daerah itu, di antaranya di Kabupaten Nduga, Papua, Kabupaten Intan Jaya, Papua, serta daerah pegunungan lainnya yang ada di wilayah Papua.
"Di daerah-daerah pegunungan sana. Itu kan sudah daerah-daerah yang mungkin mereka jadi tempat wilayah mereka beraksi itu," terangnya.