Kamis 31 Oct 2019 23:51 WIB

Tiga Pemuda Suku Baduy Lulus Seleksi Tamtama

Mereka pun berhak ikut endidikan sebagai calon Tamtama TNI-AD di Rindam III Siliwangi

Rep: Djoko Suceno/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana perkampungan warga Baduy (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Suasana perkampungan warga Baduy (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga  pemuda asal Suku Baduy Luar, Provinsi Banten, dinyatakan lulus seleksi calon Tamtama PK Sumber Pedalaman TNI-AD Gelombang II Tahun 2019 Subpanpus Kodam III Siliwangi. Sidang pemilihan dipimpin Kasdam III Siliwangi, Brigjen TNI Dwi Jati Utomo Kamis (31/10) di Aula Satata Sariksa Rimdam III Siliwangi, Jalan Manado, Kota Bandung.

 

Baca Juga

Dalam sidang tersebut dihadapkan enam orang calon Tamtama dari pedalaman Suku Baduy Luar.  Setelah melalui proses tahapan-tahapan seleksi hanya tiga pemuda asal Suku Baduy Luar yang dinyatakan lulus. Mereka pun berhak mengikuti pendidikan sebagai calon Tamtama TNI-AD di Rindam III Siliwangi," ujarnya.

Pada seleksi dan pemilihan ini agar mengutamakan kualitas calon, dengan memedomani norma kelulusan dan jumlah alokasi untuk mengikuti pendidikan. Tiga calon Tamtama dari pedalaman Suku Baduy Luar tersebut, merupakan bagian dari sidang Parade Calon Tamtama PK Reguler TNI AD Gelombang II tahun 2019. Untuk Calon Tamtama  PK Reguler Gelombang II tahun 2019, diikuti sebanyak 247 orang untuk mengikuti sidang parade Tingkat Panda Kodam III Siliwangi.

 

Para peserta tersebut berasal dari beberapa daerah di wilayah Kodam III Siliwangi. Di antaranya dari Kodim 0615/Kuningan 53 orang, Kodim 0601/Pandeglang 52 orang, Kodim 0602/Serang 76 orang, Kodim 0603/Lebak 39 orang, Kodim 0623/Cilegon 24 orang, Kodim 0604/Karawang satu orang dan dari Kodim 0621/Kab Bogor dua  orang.  Sedangkan alokasi sudah sesuai yaitu sebanyak 196 orang yang berhak mengikuti pendidikan.

"Lakukan pemilihan ini secara jujur, objektif dan transparan serta tidak perlu terpengaruh oleh sponsorship, "tutur Kasdam.

Lebih lanjut  Kasdam,  mengingatkan agar Panda menghindari pengiriman calon yang tidak memenuhi syarat mengikuti pendidikan. "Jaga kejujuran dan keterbukaan dalam pelaksanaan sidang pemilihan agar kepercayaan calon tetap positif dan objektif. Pada hakekatnya pemilihan ini merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dipertanggung jawabkan, " kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement