REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan memulihkan infrastruktur transportasi di Palu, Sulawesi Tengah pascagempa pada 2018. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan transportasi udara merupakan salah satu sarana transportasi pilihan utama yang sangat penting di Palu.
“Tidak hanya untuk mobilisasi orang tapi juga sebagai jalur masuk utama bagi bantuan bahan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya bisa dilakukan melalui transportasi udara,” kata Budi, Selasa (29/10).
Dia menegaskan selain menrekonstruksi dan rehabilitasi bandara, Kemenhub juga akan melakukan perbaikan fasilitas di pelabuhan. Ketiga pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Pantoloan, Wani, dan Donggala.
Budi menambahkan, selain udara dan laut, sektor darat juga akan dipulihkan kembali fasilitas dan infrastrukturnya. “Di sektor darat akan melakukan perbaikan Terminal Bus Tipe A Induk Mamboro di Sulawesi Tengah,” ujar Budi.
Dia menjelaskan rehabilitasi dan rekonstruksi sektor transportasi dilakukan sesuai Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.
Dengan dilakukannya pembangunan dan pengembangan sejumlah infrastruktur transportasi di Sulawesi Tengah, Budi mengharapkan dapat memulihkan dan membangkitkan perekonomian. “Ini untuk juga memulihkan kesejahteraan masyarakat Palu dan sekitarnya pascabencana,” jelas Budi.
Sebelumnya, Budi mengatakan akan melakukan rehabilitasi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu. Budi mengatakan akan mempercepat proses rekonstruksi dan rehabilitasi bandara tersebut.
“Ini (rehabilitasi bandara) rencananya akan selesai 2022 dan diharapkan bisa lebih cepat,” kata Budi.
Budi menjelaskan proses rekonstruksi rehabilitasi yang dilakukan pada fasilitas sisi darat dan fasilitas sisi udara. Hal tersebut meliputi rekonstruksi dan rehabilitasi gedung terminal, rekonstruksi gedung PKP-PK, rekonstruksi gedung serba guna, rehabilitasi bangunan operasional, rumah ibadah, dan rumah dinas.
Sementara itu rekonstruksi dari sisi udara bandara tersebut juga akan dilakukan. “Ini termasuk rekonstruksi dan geometri landasan pacu, perbaikan permukaan landasan pacu, taxiway, rehabilitasi apron, dan pembuatan paved shoulder,” jelas Budi.