REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menyambut baik dibukanya izin bagi Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan untuk masuk ke Amerika Serikat. Menurut dia, kondisi ini akan mempermudah komitmen kerja sama antara Indonesia dan AS ke depan, khususnya di bidang pertahanan. 

"Nah, ini lebih bagus memberikan kemudahan dalam rangka membangun kerja sama antara Amerika dan Indonesia jadi terbuka itu," kata Moeldoko usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (30/10).

Sementara itu, Moeldoko melihat, Kongres AS pasti memiliki pertimbangannya terkait dicabutnya larangan kunjungan terhadap Prabowo. "Kalau kongresnya sudah menyetujui apa salahnya? Itu urusan dalam negeri sana, jadi tidak ada lagi larangan," kata dia.

Usai 1998, Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi militer Indonesia tak diperbolehkan mengunjungi AS. Hal ini lantaran Prabowo dan para petinggi militer dianggap terlibat dalam kejadian pelanggaran HAM, misalnya dalam konflik di Timor Leste.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Prabowo Subianto diundang untuk berkunjung ke Amerika Serikat, setelah dilantik menjadi menteri pertahanan (menhan) di Kabinet Indonesia Maju. Menurut Dasco, sejak Prabowo menjadi menhan, ada beberapa negara yang bersilaturahim ke mantan danjen Kopassus tersebut, termasuk Amerika Serikat.

"Jadi begini, memang sejak menjadi menhan ada beberapa dari negara yang bersilahturahim kepada Prabowo, termasuk dari tim Amerika Serikat," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, dalam silaturahim itu juga disampaikan undangan kepada Prabowo untuk berkunjung. Namun, menurut Dasco, permintaan kunjungan itu belum bisa dipenuhi Prabowo karena kesibukannya setelah dilantik menjadi menhan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika