REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera menangani perbaikan jembatan Waikaka di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Jembatan itu putus dan ambruk akibat banjir pada Juni 2019.
"Presiden sudah instruksikan Menteri PUPR untuk segera melakukan perbaikan secara permanen jembatan Waikaka yang rusak akibat dihantam banjir akibat meluapnya Sungai Tala," kata Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal di Ambon, Selasa (29/10).
Abua mengakui, masalah tersebut telah disampaikan kepada Presiden dalam pertemuan terbatas bersama para Bupati/Walikota se-Maluku yang berlangsung di Ambon, Senin (28/10) malam. Menurut dia, jembatan Waikaka sangat strategis sebagai penghubung tiga kabupaten di Pulau Seram yakni Maluku Tengah, SBB dan Seram bagian Timur (SBT), sekaligus menjadi jembatan poros jalur lintasan trans Pulau Seram.
Jembatan Waikaka terletak di perbatasan antara kecamatan Elpaputih, Maluku Tengah dengan kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB. Jembatan ini telah diperbaiki sementara oleh Dinas PU Maluku bekerjasama dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XVI (Maluku dan Maluku Utara) dengan memasang jembatan bally.
Bupati menyampaikan terimakasih kepada Presiden karena memutuskan untuk segera menangani infrastruktur yang rusak di ruas trans Seram tersebut. Sehingga berdampak akses mobilisasi orang maupun barang dai dan ketiga kabupaten tersebut dapat normal kembali.
Menyangkut anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan tersebut, Bupati Abua menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri PUPR untuk menanganinya. "Terpenting sudah ada instruksi dari Presiden kepada Menteri PUPR untuk segera menanganinya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat perbaikan jembatan Waikaka maupun dua jembatan lainnya di Maluku Tengah dan SBB yang rusak dan putus akibat banjir Juni 2019 dapat segera direalisasikan Menteri PUPR," kata dia.
Presiden Jokowi saat berdialog dengan sejumlah Raja, Latupatti (pemangku adat) serta pengungsi korban gempa magnitudo 6,5 yang mengungsi kompleks kampus Universitas Darusalam (Unidar) Ambon di Desa Tulehu, kecamatan Salatuhu, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/10), membenarkan bahwa dirinya telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera menangani jembatan maupun infrastruktur yang rusak.
"Dalam rapat terbatas semalam (Senin) saya sudah perintahkan Menteri PUPR untuk segera menangani infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak di kabupaten Maluku Tengah dan SBB, sehingga akses transportasi dapat berjalan normal kembali," katanya di hadapan para pengungsi.