Selasa 29 Oct 2019 19:41 WIB

Anggaran Jalur Sepeda, ITDP: Bentuk Perubahan Prioritas DKI

Ada perubahan prioritas di DKI Jakarta menyusul pengajuan anggaran jalur sepeda.

Jalur khusus sepeda tersedia di trotoar kawasan Senayan, Jakarta, Senin (7/1).
Foto: Republika/Prayogi
Jalur khusus sepeda tersedia di trotoar kawasan Senayan, Jakarta, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mengatakan, anggaran jalur sepeda yang diajukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta merupakan bentuk perubahan prioritas. Menurut pengamatan ITDP, perubahan tersebut mengarah pada dorongan untuk membuat marak penggunaan transportasi nonpolusi.

"Dibandingkan dengan anggaran pembuatan infrastruktur kendaraan bermotor, seperti pelebaran jalan, pembangunan jalan layang, jalan tol, (anggaran jalur sepeda) masih jauh itu," kata Senior Communications and Partnership Manager ITDP Fani Rachmita saat dihubungi Antara, Selasa.

Baca Juga

Fani lantas menyebut New York City, AS, sebagai salah satu kota yang pernah mengeluarkan dana besar untuk jalur sepeda. New York mengeluarkan dana sebesar 2,8 miliar dolar AS untuk membangun jalur sepeda sepanjang 600 kilometer di area Times Square.

photo
Jalur khusus sepeda tersedia di trotoar kawasan Senayan, Jakarta, Senin (7/1).

Fani mengatakan, jalur sepeda terproteksi akan dibangun pada 2020. Dengan begitu, kondisinya tidak seperti jalur sepeda temporer yang saat ini dalam tahap uji coba. Selain itu, nantinya akan disediakan lampu khusus untuk pesepeda yang dikenal dengan istilah cyclist traffic signal.

"Proteksinya bermacam-macam, tergantung tipologi jalan. Ini yang sedang kami kerjakan pararel dengan evaluasi uji coba ini. Bukan hanya proteksi, marka dan rambu simpang juga jadi bagian rekomendasi desain kami," kata Fani.

Pada Senin (29/10), Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar 73,7 miliar rupiah untuk jalur sepeda. Besaran anggaran tersebut dikritik oleh DPRD DKI Jakarta Komisi B dan Komisi C sehingga menyebabkan terjadi penundaan pembangunan jalur sepeda pada 2020.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba jalur sepeda secara bertahap. Jalur sepeda yang diujicobakan dibatasi menggunakan cone oranye dan cat marka jalan.

Selama jalur sepeda diujicobakan, masyarakat dapat memberi saran kepada Pemprov DKI Jakarta sehingga jalur sepeda yang nantinya dibangun permanen sesuai dengan keinginan masyarakat Ibu Kota. ITDP merupakan salah satu organisasi yang diajak berkolaborasi untuk menyiapkan jalur sepeda yang ramah bagi warga Ibu Kota Jakarta.

"Kami LSM mengunakan pendanaan dari luar tanpa menggunakan APBD atau APBN, sehingga kami mengkritisi dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah," ujar Fani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement