Selasa 29 Oct 2019 06:54 WIB

Detik-Detik Kematian Baghdadi, Sang Pemimpin ISIS

Kematian Abu bakar al-Baghdadi muncul lagi dan menjadi kematian kesekian kalinya.

Abu Bakar al-Baghdadi
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi

Seorang pria bernama Abu Mohammed al-Halabi yang juga pemimpin kelompok saingan jihadis Salafi Hurras al-Dein dan tidak berteman dengan pemimpin ISIS, melakukan eksekusi terhadap simpatisan ISIS.

Menurut pejabat daerah, rumah tempat tinggal al-Halabi dibangun awal tahun lalu di atas sebuah kompleks terowongan. Wilayah itu menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi seorang buronan dan akan membutuhkan kekuatan besar untuk menyerangnya.

"Pada Kamis sore, saya dan Presiden diberi tahu ada kemungkinan besar dia akan berada di markas di Provinsi Idlib," kata Wakil Pesiden AS Mike Pence pada program berita CBS, “Face the Nation”, Ahad.

Trump saat mengumumkan kematian Baghdadi menceritakan, ia memberi perintah untuk melakukan serangan. Tidak lama kemudian, pasukan khusus yang berbasis di Erbil diberi perintah untuk pergi ke Idlib. Pergerakan itu adalah operasi terbesar dan paling berbahaya dalam perang melawan ISIS. Rusia, yang mengendalikan wilayah udara di atas Idlib dinformasikan, demikian pula Turki yang berselisih dengan AS dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan AS tiba pukul 01.00 waktu setempat dan langsung menghadapi rentetan tembakan dari tanah. Dalam bentrokan sengit yang terjadi, setidaknya sembilan anggota ISIS tewas di samping Baghdadi. Sebagian besar dari mereka adalah anggota keluarga Baghdadi. Pemilik wilayah tersebut, al-Halabi, juga menjadi salah satu orang yang tewas.

Dalam kondisi terpojok, Baghdadi melarikan diri ke dalam terowongan. Trump mengatakan, perencana serangan tahu persis di mana Baghadadi dan cara menembus dinding terowongan."Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi. Dia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya. Mereka dituntun menuju kematian. Dia mencapai ujung terowongan ketika anjing-anjing kami mengejarnya," kata Mike Pence.

Untuk mengakhiri pengejaran itu, Baghdadi mengambil keputusan untuk menyalakan bom yang ada di rompinya. Trump menyatakan, bom itu tak hanya membunuh Baghdadi, tetapi juga ketiga anaknya. Kematian Baghdadi dan ketiga anaknya di terowongan terkonfirmasi lewat tes DNA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement