Senin 28 Oct 2019 19:49 WIB

Tasikmalaya Masih Dilanda Kekeringan

Sebanyak 10 ribu liter air bersih mulai didistribusikan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak dua mobil tangki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tassikmalaya, diterjunkan ke Kampung Parakan Honje, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (28/10) sore. Tangki yang masing-masing berisi 5.000 liter air bersih itu didistribusikan untuk warga di tempat itu yang terdampak kekeringan.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Ajat Sudtajat mengatakan, pihaknya sengaja mengirimkan air ke wilayah itu lantaran banyak laporan masyarakat telah lama mengalami kekeringan. Karena itu, polisi menginisiasi untuk mendistribusikan air bersih, bekerja sama dengan BPBD Kota Tasikmalaya, untuk Kelurahan Sukamaju Kaler.

Baca Juga

"Di sini memang sudah lama dan belum pernah dapat bantuan pengiriman air bersih," kata dia, Senin (28/10).

Menurut dia, pendistribusian air bersih kali ini bukan yang pertama dilakukan Polres Tasikmalaya Kota. Setiap ada keluhan warga kekurangan air, polisi selalu berkoordinasi dengan BPBD untuk ikut membantu mendistribusikan air.

Salah seorang warga yang menerima bantuan air tersebut, Wanti (43 tahun) mengatakan, sudah hampir dua bulan warga di wilayah Kampung Parakan Honje kesulitan air bersih. Sumur-sumur di rumah warga sudah kering.

Alhasil, warga harus pergi ke Sungai Cikuruy yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumah mereka, hanya untuk mandi dan mencuci. Kondisi air di sungai itu tak sebersih air sumur di rumah mereka. Namun warga tak memiliki pilihan lain, selain menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci.

"Mandinya juga dikurangin, biasanya sehari dua kali sekarang mah satu kali saja," kata dia.

Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak, warga harus membeli air galon yang harganya sekitar Rp 5.000. Pasalnya, kondisk air sungai tak memungkinkan untuk bisa dikonsumsi.

Saat ini, sekitar 162 jiwa di 372 titik, 54 kelurahan, 10 kecamatan, Kota Tasikmalaya, terdampak kekeringan. Wilayah yang paling terdampak di antaranya Kecamatan Tamansari, Kawalu, Purbaratu, dan Mangkubumi, yang masing-masing telah disalurkan lebih dari 500 ribu liter air bersih.

Badan Meteorologi, Kilamatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediski awal musim hujan akan datang terlambat. Akibatnya, status darurat kekeringan bencana kemungkinan akan diperpanjang, dari yang semula akan berakhir pada 31 Oktober menjadi pertengahan November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement