Senin 28 Oct 2019 15:17 WIB

Demonstran Tutup Jalan MH Thamrin

Demonstran menuntut presiden menerbitkan Perppu KPK.

Publik Dukung Presiden Terbitkan Perppu KPK
Publik Dukung Presiden Terbitkan Perppu KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi terdiri dari buruh, mahasiswa, aktivis, dan termasuk sejumlah wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menutupi sebagian Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat. Aksi menyebabkan kendaraan pribadi seperti motor serta mobil melewati jalur khusus untuk Transjakarta.

Penutupan jalur oleh massa aksi itu sudah berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.

Baca Juga

Perjalanan motor, mobil, dan Transjakarta agak terhambat karena ketika melintas beberapa kendaraan berhenti untuk menyimak orasi yang disampaikan melalui mobil komando.

Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia Ilhamsyah mengatakan, jumlah massa buruh yang saat ini hadir di Jalan M.H Thamrin mencapai 2.000 orang. "Masih ada kawan- kawan kami yang menyusul dari Bekasi serta kawan- kawan mahasiswa yang baru berkumpul di beberapa kampus," kata Ilhamsyah.

Orasi masih terus berlangsung sembari menunggu massa yang menyusul, mereka meneriakkan "Indonesia Memanggil Bangun Politik Alternatif."

Massa yang menutup jalan M.H. Thamrin itu menunggu massa lainnya yang akan menyusul untuk melakukan jalan kaki menuju depan Istana Merdeka.  Meski begitu, jalan menuju Istana Merdeka yaitu Jalan Medan Merdeka Barat sudah ditutup menggunakan pengamanan ganda berupa water barrier dan kawat berduri.

Kendaraan taktis juga telah disiagakan di belakang pengamanan kawat berduri yang dipasang di Jalan Medan Merdeka Barat.

Tuntutan utama dari massa aksi adalah penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK oleh Presiden Joko Widodo.

Secara khusus para buruh meminta agar menolak kenaikan iuran BPJS, menolak revisi UU ketenagakerjaan, melawan upah murah, dan meminta Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan upah layak nasional. Seruan aksi disebarkan melalui media sosial dengan #reformasidikorupsi dan #Indonesiamemanggil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement