Ahad 27 Oct 2019 14:51 WIB

Angkat Ekonomi Kreatif, Sukabumi Gelar Kabizza Fest

Kabizza Fest memberikan motivasi kepada generasi milenial untuk lebih kreatif.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Kemeriahan Aya Aya Wae Festival di Sukabumi, Sabtu (6/7) malam
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kemeriahan Aya Aya Wae Festival di Sukabumi, Sabtu (6/7) malam

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi menggulirkan sejumlah program untuk mengangkat potensi ekonomi kreatif. Salah satunya dengan menggelar festival yang dinamakan Kabizza Fest 2019 yang dilakukan di Lapang Merdeka Kota Sukabumi mulai 26-27 Oktober 2019.

Dalam festival tersebut ditampilkan inovasi dan kreasi pemuda dalam berbagai subsektor ekonomi kreatif. Diantaranya seni musik, tari, fashion show, dan lain sebagainya. Kabizza Fest dibuka secara resmi oleh Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi ini digagas Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi  dan Sukabumi Creative Hub (SCH).

‘’Kabizza Fest memberikan motivasi kepada generasi milenial untuk lebih kreatif dan inovatif,’’ ujar Kepala Disporapar Kota Sukabumi Adang Taufik kepada wartawan Ahad (27/10). Dalam ajang ini pemuda diberikan wadah untuk memampilkan kemampuan dalam berbagai subsektor ekonomi kreatif.

Adang mencontohkan, anak muda yang suka musik diberikan panggung untuk bermain dan menampilkan pertunjukkan. Selain itu mereka yang bergelut dalam bidang fashion juga bisa ikut memamerkan hasil karyanya.

Targetnya kata Adang, para pelaku ekonomi kreatif bisa terangkat dan terus berkembang keberadaannya. Sehingga pemuda bisa berdaya dan menjadi bagian dalam perjalanan kemajuan daerah.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot menyadari benar bonus demografi dan kalangan pemuda jumlahnya menjadi besar termasuk di wilayah Sukabumi.

‘’Tentunya bagi pemerintah daerah dan secara nasional perlu memikirkan agar tidak menjadi musibah dan harus menjadi prestasi serta sebuah keberkahan,’’ cetus dia.

Munculah. lanjut Fahmi, ekonomi krearif dengan subsektornya dalam kerangka menjadikan bonus demografi sebagai sebuah keberkahan. Di mana anak muda mendapatkan media unjuk prestasi dan kemampuan yang dimiliki

Pemerintah pusat hingga kota/kabupaten kata Fahmi, mendorong kegiatan yang melibatkan kegiatan kalangan muda. Namun dengan tetap berbasis nilai budaya dan agama.

Misalnya dengan membentuk kelembagaan Sukabumi Creative Hub (SCH). Lembaga ini tempat berkumpul remaja produktif dan inovatif yang semangat membangun kota.

Kota Sukabumi ungkap Fahmi, ditetapkan sebagai salah satu Kota yang terkreatif di Jabar pada Mei 2019 lalu. Hal ini menunjukkan pemuda dan remaja yang berasal dari Kota Sukabumi memiliki prestasi yang luar biasa.

Kabizza Fest lanjut Fahmi, merupakan salah satu event yang diharapkan mampu mengkolaborasikan berbagai potensi kemampuan dan keinginan. Sebabnya, dengan pemuda kreatif dan inovatif, Sukabumi semakin maju kedepannya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement