REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menyatakan akan segera mengumpulkan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan pimpinan Kejaksaan Tinggi dari seluruh daerah. Tindakan ini diambil Burhanuddin untuk sebagai langkah awal sekaligus menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.
Para pimpinan Kejati itu akan dikumpulkan di Badan Pendidikan dan Latihan Kejaksaan Agung RI, Ragunan, Jakarta Selatan. "Besok Senin (27/10), kami akan kumpulkan semua kejaksaan," kata Burhanuddin saat ditemui di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Ahad (27/10).
Sebagai 'orang lama' di Kejaksaan, Burhanuddin pun mengklaim pembenahan internal di tubuh Korps Adhyaksa akan menjadi salah satu fokus utamanya. "Yang pasti pembenahan, jadi gini, kita kalau mau lari dengan SDM yang pincang tentunya sulit. Maka dalam beberapa hari kita akan benahi dulu," ujar Burhanudddin.
Adik dari Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, pembenahan internal itu akan dilakukan di semua tingkatan kejaksaan, baik pusat maupun daerah. Pembenahan itu bahkan menjadi salah satu prioritas awal, sesuai dengan yang diinstruksikan Jokowi.
"Justru itu menjadi prioritas, kita lagi susun bagaimana langkahnya supaya mencapai tujuan," ujar dia.
Burhanuddin mengaku sudah menyiapkan 'gebrakan' untuk mendongkrak kinerja kejaksaan, yang selama ini kerap kurang terdengar. Namun, belum jelas gebrakan yang dimaksud oleh eks Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) itu. "Nanti dulu, tunggu saja tanggal mainnya," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi sebelumnya menginstruksikan adanya pembenahan internal di Kejaksaan Agung. Jokowi juga sempat melontarkan pujian pada Burhanuddin, terutama soal pembenahan internal dan pencegahan korupsi.
Ia berharap, Burhanuddin dapat melakukan konnsep yang membuat dirinya tertarik itu. "Kemudian Jaksa Agung juga saat bertemu dengan saya menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan proses-proses perbaikan di internal dan juga pencegahan-pencegahan korupsi. Saya kira itu yang membuat saya tertarik," ujar Jokowi, usai melantik Burhanuddin.
Meski Burhanudddin merupakan adik dari Politikus Senior PDIP TB Hasanuddin, Jokowi mengklaim kejaksaan tetap profesional di bawahnya. Jokowi menyebut, Burhanuddin dipilih lantaran berasal dari 'orang dalam' Kejaksaan Agung agar bisa memperbaiki internal.
"Yang Jaksa Agung, kita melihat juga pertama juga dibutuhkan orang yang dari internal biar juga memahami hal-hal yang ada di internal Kejaksaan Agung," kata Jokowi.