jatimnow.com - Audiensi untuk para korban konflik sosial Wamena asal Trenggalek, digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Selain bantuan material, para korban konflik Wamena itu mendapat trauma healing.
Audensi yang digelar Jumat (26/10/2019) itu, dihadiri langsung Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin serta forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Trenggalek. Bupati Nur Arifin memberikan bantuan uang pengganti transportasi kepulangan para korban konflik Wamena ke Trenggalek.
Bupati Nur Arifin memberikan bantuan sebesar Rp 2,5 juta setiap orang untuk pengungsi yang menggunakan pesawat udara dan Rp 1 juta per orang untuk warga yang pulang ke Trenggalek menggunakan moda transportasi kapal laut.
Selain uang pengganti transportasi, Bupati Trenggalek juga menyerahkan bantuan lainnya berupa sembako, alat kelengkapan sekolah dan kain serta layanan trauma healing untuk pemulihan psikologis, admistrasi kependudukan dan pendidikan bagi pengungsi yang masih berusia sekolah.
Bupati Nur Arifin berharap agar konflik sosial tersebut tidak terjadi lagi di tanah air.
"Jangan ada lagi diskriminasi sosial, ras, suku dan agama. Mari kita jaga keutuhan NKRI," terang Bupati Nur Arifin dalam audiensi tersebut.
Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak juga berpesan kepada para pengungsi, untuk segera melupakan kejadian yang terjadi sebelumnya.
"Mari kita berdoa dan berharap hari depan lebih baik dari hari yang kemarin," ungkap Calvijn.
Calvijn juga menyinggung pentingnya memberikan trauma healing kepada para korban konflik Wamena ini.
"Meskipun wajah anak-anak ini ceria, tapi pasti ada rasa trauma yang membekas, sehingga perlu dilakukan pendampingan trauma healing. Dengan begitu, psikologis mereka dapat terpulihkan," lanjut Calvijn.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Trenggalek Sugeng Widodo menyebut, dari data yang dihimpun Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, warga terdampak konflik sosial Wamena asal Trenggalek, sebanyak 33 kepala keluarga dengan total keseluruhan anggota keluarga sebanyak 55 orang.
Pemkab Trenggalek telah memfasilitasi kepulangan warganya yang jadi pengungsi atas konflik Wamena, dengan melakukan penjemputan ke bandara dan pelabuhan untuk diantar rumah masing-masing.
Bahkan, Sekda Trenggalek Joko Irianto dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini Arifin datang ke Papua untuk melihat langsung warga Trenggalek yang ada di pengungsian, sekaligus membantu dan memfasilitasi kepulangan mereka.