Ahad 27 Oct 2019 08:25 WIB

Kabinet Jokowi Harus Tonjolkan Soliditas-Sinergitas Kuat

Itu untuk mewujudkan kemajuan lebih besar dibanding pemerintahan sebelumnya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan menteri kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin harus menonjolkan soliditas dan sinergi kuat. Hal ini untuk mewujudkan kemajuan pembangunan nasional lebih besar dibanding pemerintahan sebelumnya.

"Kabinet kerja periode kedua Jokowi perlu menonjolkan soliditas, sinergi dan koordinasi yang baik sehingga mampu menghasilkan kerja-kerja yang lebih konkret dan bermanfaat," kata Siti Zuhro di Jakarta, Sabtu (26/10).

Baca Juga

Dalam kabinet baru di pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf, sejumlah menteri lama dipertahankan antara lain Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang sebelumnya menjabat Menteri Sosial, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Dia berharap dengan formasi menteri saat ini baik dengan wajah lama dan baru dapat menghasilkan kemajuan yang lebih besar dibanding periode pemerintahan 2014-2019 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kerja cepat, tepat, dan produktif diperlukan untuk segera merealisasikan tujuan-tujuan pembangunan Indonesia, membawa Indonesia lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan pesan kepada 34 orang menteri dan 4 orang pejabat setingkat menteri agar tidak korupsi selama menjabat. "Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden," kata Presiden Joko Widodo di tangga Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10).

Pesan ketiga adalah semua harus kerja cepat, kerja keras dan kerja yang produktif. "Keempat, jangan terjebak rutinitas kerja yang monoton," ungkap Presiden.

Pesan kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata. Pesan keenam, selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement