Sabtu 26 Oct 2019 16:01 WIB

Mencari Tahu Penyebab Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir

Cuaca panas yang terjadi saat ini bukan gelombang panas.

Warga meminum air saat cuaca panas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Warga menghalau sinar matahari dengan pakaiannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rawing mengelap keringat yang menetes di wajahnya yang gelap dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya. "Panas benar, beberapa hari ini panas sekali," kata pria berusia 40 tahun itu saat berkeliling menjajakan mangga dagangannya.

Padahal waktu masih menunjukkan sekitar pukul 09.00 WIB, tapi suhu panas di aplikasi telepon pintar menunjukkan angka 32 derajat Celsius di kawasan Jakarta Timur. Begitu pula dengan Ari, warga Klender, yang memilih berbaring di ubin rumahnya untuk menghalau suhu panas meski kipas angin sudah berputar kencang di sampingnya.

Bukan hanya hari itu saja udara terasa panas menyengat. Beberapa hari terakhir, suhu udara Jakarta memang tinggi. Pada 24 Oktober 2019, suhu 39,6 derajat Celsius tercatat di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Suhu panas juga dialami sejumlah daerah lainnya. Berdasarkan data stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di Sulawesi suhu udara maksimum tertinggi, yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) dengan 38,8 derajat Celsius pada 20 Oktober lalu.

Diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38,3 derajat Celsius dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37,8 derajat Celsius. Stasiun-stasiun meteorologi yang berada di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu panas maksimum terukur berkisar 35 derajat hingga 36,5 derajat Celsius pada periode 19-20 Oktober 2019.

BMKG juga mencatat dalam 24 jam terakhir suhu udara tertinggi yang diamati BMKG tercatat 38,8 derajat Celcius di Jatiwangi, Cirebon. Suhu panas tersebut menurut pengamatan BMKG masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan, terutama di Jawa, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement