Jumat 25 Oct 2019 22:08 WIB

Ma'ruf Amin Minta Maaf Relawan tak Kebagian Jatah Menteri

"Karena menterinya cuma 34, jadi terpaksa relawan tidak kebagian," Ma'ruf Amin.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran atas dilantik sebagai wapres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran atas dilantik sebagai wapres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maafnya kepada para relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Itu berkaitan dengan tidak semua terakomodasi dalam susunan Kabinet Indonesia Maju

"Saya minta maaf kepada para relawan. Karena mungkin banyak yang tidak bisa tertampung. Karena menterinya cuma 34, jadi terpaksa relawan tidak kebagian," ujar Ma'ruf saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran atas dilantiknya ia sebagai wakil presiden di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).

Baca Juga

Ma'ruf mengungkap, meski tersedia posisi wakil menteri sekalipun, tidak bisa juga mengakomodasi semua relawan. Ini kata Ma'ruf, karena formasinya sebanyak 12 Wakil menteri. Karenanya, Ma'ruf pun berkelakar jika nantinya akan ada wakil dari wakil menteri

"Mudah-mudahanya ada wakilnya wakil menteri. Supaya lebih banyak lagi bisa tertampung," ujar Ma'ruf sambil tertawa.

Karena itu, ia sekali lagi menyampaikan permohonan maafnya, sekaligus mewakili Presiden Joko Widodo. Ma'ruf kembali berguyon, bahwa menempati posisi tertentu, merupakan kehendak Tuhan.

Ia mengatakan, menjadi menteri maupun wakil menteri bukan hanya soal pintar, cerdas maupun hebat, tetapi soal garis takdir. "Karena memang yang jadi menteri ini bukan apa-apa, wakil menteri itu garis tangan. Bukan soal pintar, hebat, bukan soal apa, karena memang garis tangan. Jadi kamu yang tidak terpilih jadi menteri, wamen, tangannya belum ada garisnya," kata Ma'ruf.

"Kenapa tidak dari kemarin digarisin sendiri itu," kelakar Ketua Majelis Ulama indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement