REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- John Wempi Wetipo resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (25/10). Mantan Bupati Jayawijaya dua periode (2008-2018) ini ditugaskan untuk mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sudah menjabat sejak era Kabinet Kerja pada 2014 lalu.
Usut punya usut, bukan tanpa alasan Presiden Jokowi memilih putra Papua ini. Jokowi, ujar Wempi, memintanya secara khusus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia timur. Tugas khusus dari Jokowi ini ternyata sejalan dengan impian Wempi untuk melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur, khususnya wilayah Papua.
Wempi berpandangan, minimnya infrastruktur di Papua menjadi alasan utama di balik mahalnya harga bahan pokok dan sulitnya distribusi kebutuhan masyarakat yang tinggal di pedalaman. Ia membandingkan dengan pembangunan di Jawa yang pesat dan mudahnya menemukan bahan pokok dengan harga terjangkau.
"Di sana itu bervariasi dengan wilayah pesisir, dengan wilayah pegunungan. Kalau wilayah pesisir itu lebih gampang dijangkau dibanding wilayah pegunungan. Karena di pegunungan itu semen 1 sak saja itu 500 ribu," kata Wempi usai dilantik sebagai Wamen PUPR di Istana Negara, Jumat (25/10).
Menjawab ini, Wempi mengaku sepakat dengan kebijakan Presiden Jokowi membuka trans-Papua yang menghubungkan Jayapura, Wamena, dan pantai selatan wilayah Papua. Ia menyebutkan, dibukanya infrastruktur jalan yang membelah pegunungan Papua ini diyakini mampu mempermudah distribusi dan menekan harga-harga bahan pokok yang mahal.
"Saya berharap dengan kebijakan Pak Presiden dengan buka isolasi ini mungkin harga bahan bangunan dengan sembako itu lebih murah sehingga kesejahteraan itu bisa tercapai di masyarakat," katanya.