Jumat 25 Oct 2019 18:07 WIB

Tangani Sampah, Pemkab Purbalingga Jajaki Kerja Sama Swasta

Pengolahan sampah oleh TPST masih belum maksimal.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Pengelolaan sampah kota (ilustrasi)
Foto: Aditya Pradana/Republika
Pengelolaan sampah kota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjajaki kerja sama dengan pihak swasta dalam hal pengelolaan sampah. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, dengan pihak swasta PT Enviro Total Solusi (ETS).

Bupati menyatakan, Pemkab Purbalingga hingga saat ini memang masih menghadapi persoalan dalam pengelolaan sampah. ''Terutama dalam hal meminimalisir bau di TPA yang ada di Desa Bedagas Kecamatan Pengadegan,'' jelasnya.

Ia menyebutkan, TPA di Bedagas dikelola dengan menggunakan sistem Sanitary Landfill atau urugan sampah yang ditimbun dengan tanah. ''Pada musim kemarau, sampah yang ditimbun tidak sampai menimbulkan bau. Namun saat musim hujan, bau sampah menjadi cukup kuat dan mengganggu kenyamanan warga sekitar,'' jelasnya.

Bupati juga menyatakan, pemkab sebenarnya juga sudah memiliki TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang dikelola oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat). Namun dia menyebutkan, pengolahan sampah oleh TPST masih belum maksimal sehingga masih ada sampah yang terpaksa dibuang ke TPA.

Untuk itu, dia menyatakan, kalau pun dilakukan kerja sama dengan swasta, maka penanganan utama yang dilakukan adalah meminimalisir bau di TPA Bedagas. Meski demikian dia mengingatkan,  keterbatasan APBD yang dimiliki Pemkab Purbalingga, tidak akan memungkinkan bila teknologi yang digunakan menggunakan teknologi tinggi.

''Prinsipnya, kami ingin semua sampah yang masuk TPA bisa terkelola seluruhnya oleh mesin pemilah yang ada di TPA Bedagas. Dengan demikian, tidak ada sampah yang terbuang dan harus ditimbun,'' katanya.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan pihak swasta, pimpinan PT ETS Lina Tri Mugi Astuti menyatakan, penanganan sampah yang ditawarkan terdiri dari tiga konsep. Pertama, pengelolaan sampah di TPA, dimana sampah dimanfaatkan dengan penangkapan gas methan untuk tenaga listrik dan pencegahan bau busuk, pengumpulan air lindi menjadi kompos dan pemanfaatan lain.

Kedua, sektor zero waste di hulu, dimana PT ETS menawarkan teknologi karbonisasi dengan mengubah sampah menjadi bio karbon, pestisida hayati, dan pupuk cair. ''Untuk itu, perlu dilakukan pelatihan, pendampingan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dan bank sampah untuk dikelola berkelanjutan,'' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement