REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berharap LRT maupun MRT dapat dibangun di Kota Depok untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah, terutama setiap Sabtu dan Ahad.
"Saya kira warga Kota Depok juga sangat membutuhkan adanya LRT maupun MRT," kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna di Balai Kota Depok, Kamis (24/10).
Dia menambahkan, LRT dan MRT sebagai alternatif integrasi transportasi mengurangi kemacetan DKI Jakarta di wilayah penyangga. "Jadi, yang kami inginkan LRT dan MRT masuk juga realisasi wilayah Kota Depok terutama jalur lintas Jagorawi. Sebab, selama ini wilayah kita hanya dilewati saja," terang Pradi.
Menurut Pradi, mobilisasi para pekerja asal Kota Depok menuju Jakarta tak bisa dibilang sedikit. Bahkan, pengguna KRL semakin banyak terutama di pagi dan sore hari. "Selain itu juga, dengan puluhan ribu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berdatangan mahasiswa S2 dan S3 dari mancanegara ketika nanti Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dibuka. Maka, ini sangat membutuhkan moda transportasi massal," jelasnya.
Dia mengutarakan, pihaknya akan terus meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub)sebagai sektor utama transportasi untuk membantu pembangunan LRT di Kota Depok. "LRT menjangkau wilayah strategis, seperti pusat bisnis di Jalan Margonda, sekolah, dan titik-titik rawan kemacetan. Kamk akan katakan sangat menginginkan alternatif angkutan yang visibel dan representatif dengan memperhatikan segi kenyamanan bagi masyarakat Kota Depok," tutur Pradi.
LRT yang dibangun di Kota Depok bisa dimanfaatkan jalur Lintasan Jagorawi yang diteruskan ke Pondok Cina. Selanjutnya jalur UI tembus ke wilayah Limo dan Cinere dan berakhir di Jalan Simatupang Jakarta Selatan (Jaksel). "Saya yakin adanya LRT dan MRT dapat mengurangi kemacetan terutama di Jalan Margonda dan Jalan Juanda," pungkas Pradi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika