REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, memanggil PT Pertamina untuk meminta klarifikasi terkait pipa Pertamina yang terbakar di wilayah Melong Mancong, RW 01, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10).
"Dari hasil klarifikasi, kejadian kemarin dikarenakan ada SOP (standar operational prosedure) tata cara gali tanah pipa Pertamina yang kurang diikuti secara prosedur," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil.
Menurut Emil, seharusnya saat menggali dekat pipa Pertamina ada pendampingan dari pihak Pertamina untuk memastikan titik pipa tidak terkena dampak. Kemudian, terus menggali harus ada jarak tiga meter. Namun, semua hal tersebut tidak dilakukan. "Jadi nembus. Eskafatornya tepat mengenai pipa," katanya.
Emil mengatakan, pipa yang terbakar tersebut adalah pipa lama yang menyuplai BBM dari Ujung Berung ke arah Padalarang. Namun, berhasil dipadamkan karena Pertamina punya Pemadam kebakaran Khusus. "Dalam waktu 3,5 jam sejak kejadian api bisa dipadamkan," katanya.
Selain itu, kata dia, Pertamina juga melakukan monitoring dan mitigasi dampak ke masyarkat karena ada minyak yang masuk ke selokan. "Intinya ini jadi tanggung jawab KCIC," katanya.
Untungnya, kata dia, Pertamina memiliki jalur pipa baru yang letaknya disebrang jalan. Jadi, sudah diputuskan minyak hari ini sudah normal lagi karena menggunakan jalur baru.
"Kalau untuk memperbaiki pipa yang terbakar butuh waktu. Kalau ini dilakukan pasti pasokan terganggu. Untung ada pipa baru. Kapasitasnya, sekitar 250 klo liter per jam," katanya.
Hadir memenuhi panggilan klarifikasi tersebut dari pihak PT Pertamina, Sales Area Manager Bandung Sylvia Grace Yuvena, Sales Branch Manager I Bandung Aris Irmi, Sales Branch Manager II Bandung Andrew Wisnuwardana, Fuel Terminal Manager Bandung Group Bambang Supriyono.