Kamis 24 Oct 2019 10:17 WIB

Tito: Fungsi Kemendagri Jaga Stabilitas Politik

Menurut Tito, presiden lama dan kabinet baru akan memunculkan gejolak.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancarai wartawan usai melaksanakan apel pagi bersama jajaran Kemendagri, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancarai wartawan usai melaksanakan apel pagi bersama jajaran Kemendagri, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin apel pagi jajaran kementerian untuk pertama kalinya. Ia mengatakan, Kemendagri sebagai pembina politik pemerintahan daerah agar menjalankan fungsinya menjaga stabilitas politik.

Baca Juga

"Yang paling utama kalau untuk masalah politik dan keamanan sebagai pembina politik pemerintahan daerah kita akan berusaha fungsi itu menjaga stabilitas politik. Jangan sampai nanti berkembang menjadi gangguan keamanan," ujar Tito di lapangan utama Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

Ia menuturkan, pemerintahan baru dengan presiden lama dan kabinet baru akan memunculkan gejolak-gejolak, ada pro dan kontra. Orang-orang akan melihat apa yang akan terjadi, di samping kabinet baru yang biasanya belum stabil.

Mantan kapolri itu memahami memang gejolak yang terjadi cukup banyak karena kepolisian memonitor setiap hari. Ada demo-demo yang berhubungan dengan Undang-Undang (UU) yang dianggap kontroversial, seperti UU KPK, RUU KUHP, baik yang sudah disahkan maupun yang akan dibahas kembali oleh anggota DPR baru.

"Ini pasti akan timbul gejolak, mari kita jangan berdiam diri sebagai pembina pemerintahan di daerah. Penting kepala daerah meredam daerah masing-masing. Betapa penting peran gubernur, wali kota, bupati untuk turun. Kalau semuanya turun seperti TNI-Polri, gejolak-gejolak itu jauh lebih mudah bisa ditangani," kata Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement