REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Muda Nadhlatul Ulama (NU) Ridwan Darmawan menyampaikan permohonan maaf atas pemberitaan menyangkut dirinya yang disebut kecewa dengan pemilihan kabinet Presiden Joko Widodo. Ridwan mengatakan kekecewaan itu merupakan inisiatif dirinya sendiri sebagai pribadi warga NU.
"Pemberitaan terkait dengan kekecewaan RMI NU terhadap Presiden Jokowi atas penetapan Menteri Agama tersebut bukan perintah lembaga RMI NU. Saya tidak memiliki kapasitas untuk mengatasnamakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU," ujar Ridwan kepada Republika.co.id, Rabu (23/10).
Ridwan yang merupakan Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU mengaku bahwa pernyataan itu disampaikan pada saat ngobrol santai di sela-sela acara. Oleh karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan kader NU.
"Wabilkhusus kepada pimpinan saya ketua RMI NU Bapak KH Abdul Gofar Rozin, jika dalam pemberitaan tersebut banyak pihak yang dirugikan," tutur Ridwan.
Selain itu, Ridwan juga meminta permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin. Serta seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam pemberitaan tersebut membuat tidak nyaman. "Demikianlah klarifikasi dan permohonan maaf ini saya buat dengan sadar dan sebenar-benarnya," tutupnya.