Kamis 24 Oct 2019 02:30 WIB

Nunukan Rawan Terjadi Karhutla Karena Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem di Nunukan akibat musim kering yang melanda selatan Pulau Jawa.

Suasana pegunungan dan hamparan sawah di desa Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Suasana pegunungan dan hamparan sawah di desa Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara rawan dilanda kebakaran hutan akibat cuaca ekstrem untuk satu pekan ke depan.

Cuaca ekstrem terjadi di daerah ini akibat musim kering yang melanda wilayah selatan Pulau Jawa dan Australia yang berdampak pada kondisi suhu udara di wilayah utara khususnya diKalimantan Utara, kata PMG Pratama BMKG Nunukan, Taufik Rahman di Nunukan, Rabu (23/10).

"Akibat musim kering yang melanda wilayah selatan Pulau Jawa menyebabkan suhu udara di Kaltara ini terasa terik sekali," ujar dia.

Sesuai pantauan satelit, suhu udara di Kabupaten Nunukan maksimum 32,5 derajat celciuss atau masih berada pada suhu udara normal.

Namun, terik yang menyengat tersebut dipengaruhi oleh musim kering di daerah lain. Sebab udara berhembus dari arah selatan menuju tenggara dengan kekuatan maksimal 12 knot.

Sehubungan dengan kondisi cuaca ekstrim ini, maka potensi terjadinya karhuta di wilayah Kabupaten Nunukan sangat besar. Meskipun sering terjadi hujan tetapi sifatnya lokal, kata Taufik.

Ia juga menyatakan, potensi karhutla di Kabupaten Nunukan dapat terjadi di wilayah III akibat pembukaan lahan. Selain itu karhutla juga berpotensi terjadi di Kecamatan Nunukan Selatan.

"Wilayah III paling rawan terjadi karhutla karena sebagian daerahnya perkebunan kelapa sawit dan pembukaan lahan," kata dia.

Taufik menambahkan, pantauan potensi terjadinya karhutla ini telah dikoordinasikan dengan instansi terkait seperti polres dan kodim.

Oleh karena itu, langkah antisipasi kemungkinan telah dilakukan pada titik yang rawan tersebut.

Polres dan Kodim Nunukan telah membuat pos-pos dengan menempatkan personelyang dapat turun langsung dengan cepat melakukan tindakan apabila terjadi kebakaran.

"Kami selalu berkoordinasi kalau ada pantauan di BMKG soal cuaca. Supaya ada langkah cepat melakukan antisipasi," tutur Taufik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement