REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi pilihan Presiden Joko Widodo dalam mengisi Kabinet Indonesia Maju di masa pemerintahannya yang kedua. PSI tak mempermasalahkan susunan Menteri meski partai besutan Grace Natalie itu gagal mendapat satu pun kursi Menteri.
“Ada cukup banyak tokoh dari kalangan profesional yang masuk kabinet Pak Jokowi. Ini menjanjikan. Misalnya, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Tohir, dan Mahfud MD," kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka dalam siaran pers, Rabu (23/10).
“Pilihan untuk Nadiem untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengejutkan tapi juga menggembirakan. Kita bisa berharap inovasi dalam bidang pendidikan akan tergelar lebih cepat,” kata Isyana menambahkan.
Pilihan pada Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif juga memberi harapan baru. Salah seorang pendiri NET. TV ini sudah terkenal dengan sejumlah ide kreatif dan tangan dinginnya di industri pertelevisian. Isyana berharap kehadiran Wishnu bisa membawa sektor pariwisata lebih berkilau.
Penunjukan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam juga menggembirakan. Sosok dengan bekal keilmuan, integritas, dan pengalaman praktis yang panjang ini akan sangat membantu Jokowi dalam politik dan keamanan.
Sosok Erick Thohir sebagai Menteri BUMN juga diyakini membawa kebaruan.
"Pengalaman dia di sektor swasta semoga bisa membawa perubahan positif di lingkungan BUMN,” ujar Isyana.
Di sisi lain, kabinet ini juga mencerminkan pembaruan dan kontinuitas. Beberapa aspek yang perlu dipercepat diisi dengan sosok-sosok segar. “Namun, untuk yang sudah berhasil, Pak Jokowi dengan pas mempertahankan nama-nama lama. Misalnya saja pos untuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki Hadimuljono, Bu Retno Marsudi, dan Pak Luhut Panjaitan,” tutur Isyana.
PSI juga menyoroti makna penting lima pesan Presiden untuk para menteri. Pertama, para menteri jangan korupsi. Kedua, tidak ada visi menteri, yang ada visi presiden dan wapres.
Ketiga, Jokowi meminta para menteri bekerja dengan cepat. Keempat, selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusi. Terakhir, semua harus serius dalam bekerja.