Rabu 23 Oct 2019 08:52 WIB

Enam Meninggal dalam Tabrakan di Jalinsum

Saat menikung, truk itu mengalami remblong.

Tabrakan. (ilustrasi)
Foto: Humas Polda Lampung
Tabrakan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kecelakaan kembali terjadi di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), persisnya di Km 266, Kampung Terbang Ilir, Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (20/10) siang. Sebuah truk yang membawa material bangunan menabrak sebuah mobil pikap sehingga menyebabkan enam orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka.

Seorang saksi mata, Iwan mengatakan, truk bernomor polisi BE 8135 QP yang dikemudikan Riyanto (35 tahun) membawa batu bata dan penumpang 10 orang. Truk melaju dari Bandar Lampung menuju Menggala (Tulangbawang).

Baca Juga

Saat menikung, truk itu mengalami remblong. Tiba-tiba dari depan melaju sebuah mobil pikap Grand Max nomor polisi 9157 EZ yang juga melaju cepat. Pikap itu pun oleng hingga masuk ke jalur truk. Tabrakan pun tak terhindarkan. “Mobil truk menimpa pikap Grand Max,” kata Iwan ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Menurut dia, mobil pikap Grand Max langsung terbakar. Sopir dan penumpang di dalam mobil tersebut mengalami luka bakar dan luka hentakan. Mereka kemudian dibawa ke Klinik Mutiara Hati Mandala.

Kepala Unit Lalu Lintas Polres Lampung Tengah, Iptu Ludi Nugraha menyatakan, korban sudah dilarikan ke klinik terdekat. Sedangkan, Riyanto, sopir truk, sudah diamankan di Mapolres Lampung Tengah. Menurut keterangan awal Riyanto, ia membawa pesanan batu bata dari Sumber Agung tujuan Menggala.

Ludi mengatakan, empat penumpang truk meninggal dunia karena terbakar dan terluka, sisanya mengalami luka-luka. Dua korban meninggal lainnya adalah penumpang pikap Grand Max. Menurut dia, Tabrakan tidak dapat dihindari karena mobil pikap melaju kencang dari arah berlawanan lalu masuk jalur truk.

Data dari Polres Lampung Tengah tercatat, empat korban atas nama Rano (30), Nabila (9), Narjo (60), dan Kasirin (35). Empat korban meninggal tersebut warga Kampung Sumber Agung, Seputih Mataram, Lampung Tengah. Dua korban lagi masih dilakukan identifikasi karena terbakar terbakar dalam mobil Grand Max. Jenazah keduanya sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah.

Sedangkan, korban luka-luka sebanyak tujuh orang. Mereka adalah Syafei (35), Wanto (37), Soleman (10), M Saleh Akbar (23), Dasimanto (30), Siti Khalifah (35), dan Riyanto (35). Mereka juga adalah warga Sumber Agung.

Hingga Selasa sore, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi juga masih memeriksa sopir Riyanto dan saksi untuk mengetahui kronologi lengkap kejadian. Belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut.

Warga Kampung Sumber Agung, Hasan mengatakan, korban meninggal Kasirin dan Nabila adalah anak dan ayah yang menumpang truk tersebut. Keduanya hendak menjenguk kelurganya yang sakit di Menggala, Tulangbawang. “Ada empat orang yang berada di truk meninggal, dua orang bapak anak ikut menumpang. Bapak dan anaknya tersebut nebeng mau menjenguk keluarga sakit,” kata dia.

Menurut dia, dua korban lainnya yang menumpang truk adalah buruh material batu bata yang akan dikirim ke Menggala. Jenazah keempatnya telah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Sumber Agung, Seputih Mataram, Lampung Tengah, pada Selasa petang.

Kecelakaan maut di Jalinsum juga terjadi pada Kamis, 22 Maret 2019. Saat itu, tabrakan beruntun terjadi di tanjakan Tarahan, Katibung, Kabupaten Lampung Selatan. Tabrakan melibatkan enam kendaraan dan mengakibatkan empat orang meninggal di tempat.

Tabrakan berawal ketika dua truk fuso melaju beriringan dari arah Kota Bandar Lampung menuju Pelabuhan Bakauheni. Dari arah berlawanan, datang sebuah truk fuso lain, yang diikuti mobil Honda Jazz, Suzuki Carry, dan Mitsubishi Strada. Salah satu truk yang beriringan mengalami rem blong hingga tidak terkendali. Tabrakan pun terjadi. n mursalin yasland, ed: ilham tirta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement