jatimnow.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau lokasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ijen, Selasa (22/10/2019). Bupati Anas meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), agar menerjunkan helikopter pengebom air atau water bombing.
"Hari ini kami berkirim surat ke BNPB untuk dikirimkan armada udara water bombing untuk menyemprot air mengatasi kebakaran di Gunung Ranti dan Merapi di kawasan Taman Wisata Alam Ijen. Harus sesegera mungkin karena posisi api agak sulit dijangkau kecuali memakai armada udara," kata Bupati Anas, Selasa (22/10/2019).
Bupati Anas menjelaskan bantuan penyemprotan air dari udara itu sangat dibutuhkan Banyuwangi. Mengingat potensi meluasnya kebakaran yang ada saat ini, dinilai besar.
"Kami nilai memang belum perlu ditetapkan status tanggap darurat. Untuk sementara, water bombing yang mendesak kami butuhkan," tegasnya.
Baca juga:
- 4 Pendaki Terjebak dalam Kebakaran di Gunung Meranti, 2 Dievakuasi
- 4 Pendaki Terjebak Kebakaran Ditemukan di Puncak Gunung Meranti
- Kebakaran di Gunung Meranti Meluas hingga Widodaren Paltuding Ijen
- Kebakaran di Kawasan Gunung Ijen Capai 500 Hektar
Saat di lokasi, Bupati Anas tidak hanya mendatangi lokasi kebakaran di kawasan Paltuding saja. Ia juga melihat tempat penimbangan belerang yang juga ikut terbakar. Tampak sisa-sisa pepohonan dan beberapa troli penambang hangus.
"Sejauh ini, kebakaran memang mulai berkurang, walaupun masih ada potensi meluas. Sebelumnya kami mendapatkan informasi dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) bahwa sebenarnya kebakaran cemara gunung merupakan siklus rutin tahunan, tapi biasanya terkontrol. Namun karena kemarin ada badai angin cukup besar, kebakaran menjadi sporadis meluas," paparnya.
Gunung Ranti yang lokasinya bersebelahan dengan Gunung Ijen di wilayah Banyuwangi terbakar. Kebakaran meluas ke kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup di kawasan Ijen.
Akibat kebakaran tersebut, kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dinyatakan tertutup untuk kunjungan dan pendakian maupun aktivitas penambangan belerang, sejak Ahad (20/10/2019). Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi telah mengerahkan mobil pemadam kebakaran, melakukan penyemprotan di sejumlah titik sejak Ahad (20/10/2019). Sejumlah jalur telah disiram untuk melokalisir kebakaran.
"Namun mobil pemadam kami tidak bisa menjangkau ke lokasi kebakaran yang letaknya lebih dalam dan lebih tinggi. Makanya kami memohon water bombing kepada Kepala BNBP. Apalagi, BMKG memprediksikan hujan di Banyuwangi terjadi baru pada akhir November 2019. Jadi, penyemprotan ini sifatnya urgent," ujar Bupati Anas.
Bupati Anas melanjutkan, dengan kondisi yang demikian, untuk sementara kawasan Gunung dan Kawah Ijen masih ditutup untuk umum dan wisatawan. Penutupan ini sampai kondisi lokasi tersebut sudah dinyatakan aman.
"Meskipun kondisi kebahayaan sudah tidak ada, namun rekomendasi BKSDA, kawasan ini belum bisa dibuka. Dilihat perkembangannya besok, nanti akan dievaluasi lagi," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram menambahkan, saat ini penanganan kebakaran melalui darat dirasa tidak efektif. Selain jangkauan alat yang terbatas, medan spot api sulit dijangkau.
Untuk mencegah kebakaran meluas hingga ke areal persawahan di sisi utara dan barat kawasan Ijen, tepatnya di kawasan perkebunan Pasewaran Kecamatan Kalipuro, BPBD telah membuat sekat-sekat agar api tidak merembet. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa agar warga Pasewaran mulai mengantisipasi meluasnya spot api ke wilayahnya. Tapi, semoga tidak sampai meluas ke sana," kata Eka.