Rabu 23 Oct 2019 06:19 WIB

ITF Sunter Diklaim Mampu Hasilkan 35 Megawatt

ITF Sunter berteknologi ramah lingkungan,

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja dengan menggunakan alat berat memindahkan sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pekerja dengan menggunakan alat berat memindahkan sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) resmi menangani proyek pengelolaan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter setelah ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemprov DKI.

Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, mengatakan, selain melaksanakan amanat Pemprov DKI, pihaknya juga telah menyepakati perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) antara PT PLN (Persero) dan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), operator yang dibentuk Jakpro bersama perusahaan publik Finlandia, Fortum.

"Ini merupakan upaya bersama mengurangi masalah sampah kota. Proyek pertama kami, ITF Sunter mampu mengubah sampah menjadi energi listrik 35 MW dari material 2.200 ton sampah per hari,” kata Dwi, Selasa (22/10).

Dwi mengatakan, perjanjian jual beli listrik tersebut senilai 11,88 sen dolar AS per kWh dari fasilitas yang dibangun dan dilaksanakan setelah negoisasi dan sumber pendanaan dirampungkan. “Kami mengapresiasi PT PLN serta dukungan Kementerian ESDM dalam upaya mewujudkan pembangunan ITF Sunter," ujar dia.

Dia menambahkan, dari 7.500 ton sampah yang ada di Jakarta per hari, ITF Sunter baru bisa mengelola 29,3 persen dan potensi 70,7 persen belum tergarap dan harus diatasi dengan upaya pengurangan produk sampah.

"Pelaksanaan tugas ini untuk wujudkan wajah baru Jakarta yang bersih dan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan,” kata dia.

Rencananya, ITF Sunter mulai dioperasikan pada 2022 mendatang. Pada waktunya nanti, fasilitas ITF Sunter terhubung dengan Gardu Induk Kemayoran melalui jalur transmisi 150 kV sepanjang 2,2 kilometer.

Dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini, lanjut Dwi, pihaknya berupaya untuk mewujudkan cara pandang baru bahwa sampah bukanlah hal yang tidak berguna dalam skala masif, melainkan material yang dapat bermanfaat.

“Kami berterima kasih atas kerja sama lintas sektor yang baik. Penanganan sampah adalah tugas bersama yang harus diselesaikan secara terpadu demi keberlanjutan alam dan bumi asri lestari,” kata Dwi menambahkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Andono Warih, menyambut baik kesepakatan progres pembangunan proyek pengelolaan sampah di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, yang dihasilkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan BUMD PT Jakpro. Andono menyampaikan, ITF Sunter bila sudah beroperasi akan mengurangi beban pengelolaan sampah Jakarta.

"ITF Sunter ini berteknologi ramah lingkungan dan bertujuan untuk mengurangi beban sampah di TPST Bantar Gebang," ujar Andono.

Menurut dia, ITF Sunter merupakan salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang telah ditetapkan Pemprov DKI. ITF Sunter merupakan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang terbesar di Indonesia dengan teknologi yang andal dan telah terbukti di negara-negara maju.

"ITF Sunter adalah wajah baru pengelolaan sampah Ibu Kota. Ini impian Jakarta sejak belasan tahun yang lalu," ujar dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani, mengharapkan, kerja sama ini dapat mengatasi persoalan sampah di Ibu Kota. Selain itu, ITF Sunter juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam mengelola sampah dengan kapasitas 35 megawatt.

"Kami PLN siap mendukung kebijakan pemerintah untuk pengelolaan lingkungan di Jakarta," kata Sripeni.

ITF Sunter ini nantinya mampu mengubah sampah menjadi energi listrik sebesar 35 megawatt dari 2.200 ton sampah per hari. Per hari, DKI Jakarta menghasilkan sampah sekitar 7.500 ton. ITF Sunter direncanakan mulai beroperasi pada 2022 mendatang dan terhubung dengan Gardu Induk Kemayoran melalui jalur transmisi 150 kV sepanjang 2,2 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement