REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI Purn Wiranto kembali menyambangi kantor Kemenko Polhukam pada Senin (21/10) untuk persiapan pergantian kabinet. Menurut dia, dirinya perlu menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai, sehingga tidak punya utang (pekerjaan).
"Kegiatan-kegiatan yang belum selesai saya arahkan untuk disegerakan, sehingga tak punya utang ya," kata mantan Panglima ABRI (TNI) ini kepada wartawan, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin.
Wiranto mengaku dirinya akan kembali ke Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk melakukan perawatan. "Saya memang keluar rumah sakit sementara, terus balik lagi, masih dalam perawatan," ucapnya.
Ketika ditanyakan terkait kemungkinan siapa yang akan menggantikan dirinya, Wiranto menyebut masih menunggu kepastiannya dari Presiden Jokowi. "Belum tahu. Soal itu kita nunggu aja dulu," ucap Wiranto.
Sebelumnya, Wiranto sudah dua kali "izin" meninggalkan RSPAD tempatnya dirawat, yakni Sabtu (19/10) untuk menghadiri perpisahan dengan jajaran pegawai Kemenko Polhukam, tetapi sore harinya kembali di RSPAD. Kemudian, Wiranto juga meninggalkan RSPAD, Ahad (20/10) siang, tetapi tidak diketahui tujuannya, sementara sore harinya kembali ke RSPAD.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Umum PP PBSI Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di daerah Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) siang. Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Sejak Kamis (10/10) lalu, Wiranto menjalani perawatan di RSPAD, dan sekarang ini kondisi kesehatannya dikabarkan semakin membaik.